SUMMARY
Kisah tentang transformasi anak seorang kriminal yang memiliki kekuatan unik dan tumbuh menjadi penegak keadilan dari luar sistem.
Jenis Film | Aksi, Petualangan, Fiksi Ilmiah |
Produser | Avi Arad, David B. Householter, Matt Tolmach |
Sutradara | JC Chandor |
Skenario | Richard Wenk, Art Marcum, Matt Holloway |
Pemeran | Aaron Taylor-Johnson, Russell Crowe, Fred Hechinger, Ariana DeBose, Christopher Abbott, Alessandro Nivola, Levi Miller, Chi Lewis-Parry, Billy Barratt, Yuri Kolokolnikov, Jessica Zhou |
Rilisan | Columbia Pictures |
Â
- 11 Desember 2024
- 127 Menit
- D17+
Tidak mudah bagi seorang anak yang tumbuh dalam bayang-bayang dunia kriminal untuk berubah menjadi lebih baik. Ada harga yang harus dibayar, dan sering kali, usaha untuk mengubah nasib justru membawa konsekuensi yang tak terduga.
Itulah perjalanan hidup Sergei Kravinoff (Aaron Taylor-Johnson), yang dikenal juga sebagai Kraven, the Hunter. Sergei, anak dari gembong kriminal kejam Nikolai Kravinoff (Russell Crowe), menjalani kehidupan keras yang sejak awal sudah diarahkan oleh ayahnya.
Sejak muda, Sergei ditempa oleh Nikolai antara lain melalui pengalaman berburu di padang Afrika. Tujuannya, menjadikan Sergei penerus dinasti kriminal keluarganya. Namun, segalanya berubah ketika Sergei mengalami serangan mematikan dari seekor singa. Alih-alih memberikan dukungan, Nikolai tetap memaksakan kehendaknya, membuat Sergei merasa muak. Ketidakpedulian ayahnya menjadi pemantik bagi Sergei untuk menentang jalan hidup yang telah digariskan baginya.
Titik balik
Setelah lari dari sang ayah, dalam sebuah insiden, Sergei berseteru dengan kelompok pemburu liar. Konflik itu berakhir dengan dirinya menghabisi para kriminal tersebut, dan momen ini menandai awal transformasinya. Sergei mengambil identitas baru sebagai Kraven, seorang pemburu yang menegakkan keadilan dengan caranya sendiri. Ketika hukum dianggap tidak bisa diandalkan, Kraven muncul sebagai vigilante yang menghadirkan teror bagi mereka yang melanggar norma masyarakat.
Kraven the Hunter mengangkat asal-usul salah satu penjahat ikonik Marvel. Dengan latar belakang cerita yang gelap dan penuh emosi, film ini menyelami konflik mendalam dalam keluarga Kravinoff. Hubungan Sergei dengan ayahnya, Nikolai, menjadi inti dari cerita.
Nikolai, dengan sifat otoriternya, kerap merendahkan Sergei dan tidak pernah puas dengan pencapaiannya. Sementara itu, Dimitri (Fred Hechinger), adik Sergei, yang lebih penurut, dianggap tidak kompeten oleh Nikolai. Ketegangan antara ayah dan anak, serta rivalitas kakak-adik ini, menambah lapisan emosional yang membuat cerita semakin intens.
Film ini menawarkan pendekatan yang realistis, mengandalkan lokasi syuting nyata di Inggris untuk menciptakan suasana yang lebih otentik. Banyak adegan aksi dilakukan sendiri Aaron Taylor-Johnson tanpa pemeran pengganti.
“Adegan aksi terbaik yang akan Anda lihat adalah Kraven berlari tanpa alas kaki di jalanan London,” ungkap Taylor-Johnson.
Transformasi tragis
Kraven digambarkan sebagai karakter yang kompleks, dengan latar belakang keluarga yang tragis. Sutradara JC Chandor menegaskan, Kraven memiliki pandangan unik tentang dunia.
“Kraven percaya bahwa dia dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan melanggar prinsip dasar masyarakat dan aturan kesopanan,” jelasnya. Pendekatan ini menambah dimensi mendalam pada karakter Kraven, menjadikannya lebih dari sekadar antihero biasa.
Semangat vigilantisme itu nyatanya berujung pada kekecewaan. Ketika penonton mengira Kraven akan menjadi pahlawan super yang ideal, nyatanya ia teperdaya. Penulis cerita Richard Wenk dengan jeli menghadirkan plot twist yang membuat film ini jadi lebih menarik.
Keunggulan lain dari film ini adalah penggunaan efek visual yang minimal, memberikan fokus pada aksi nyata. “Semua aksi dan kekerasan terasa berbeda karena ini adalah aksi nyata,” tutur Produser Avi Arad. Penonton dapat merasakan betapa adegan-adegan kekerasan terasa lebih nyata dan berdampak emosional.
Namun, tidak semua aspek film ini sempurna. Beberapa kritikus berpendapat, fokus pada konflik keluarga dan tragedi pribadi membuat tempo cerita cenderung lambat, terutama bagi penonton yang mengharapkan aksi tanpa henti. Selain itu, terdapat sejumlah dialog yang dinilai klise.
Dibandingkan dengan film Marvel lainnya, Kraven the Hunter menonjol karena pendekatannya yang lebih gelap dan realistis. Film ini lebih menyerupai drama gangster Rusia dengan sentuhan tragedi keluarga, berbeda dari tipikal film superhero yang cenderung berorientasi pada fantasi dan aksi spektakuler.
Aaron Taylor-Johnson mengungkapkan, peran ini memerlukan persiapan fisik yang intens. “Saya berlatih dan menambah hampir 35 pon otot,” katanya.
Sementara itu, Russell Crowe mengapresiasi nada gelap film ini. Ariana DeBose, yang berperan sebagai Calypso, menggambarkan hubungan karakternya dengan Kraven sebagai sesuatu yang unik, yang menekankan koneksi spiritual dan emosional di antara mereka. “Seperti petir dalam botol,” ujarnya.
Kraven the Hunter menghadirkan perspektif segar dalam dunia film Marvel. Dengan pendekatan yang lebih realistis dan nuansa gelap, film ini menggabungkan aksi brutal dengan drama emosional yang mendalam. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada bagaimana penonton menerima perpaduan ini.
Bagi mereka yang mencari sesuatu yang berbeda dari film superhero konvensional, Kraven the Hunter menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Film ini sudah bisa disaksikan di layar lebar Tanah Air.
Review overview
Summary
8Kisah tentang transformasi anak seorang kriminal yang memiliki kekuatan unik dan tumbuh menjadi penegak keadilan dari luar sistem.