SUMMARY
Big Nick kembali berburu di Eropa dengan misi mencari Donnie, seorang mafia yang terlibat dalam dunia perampokan berlian. Mereka merencanakan perampokan besar-besaran di bursa berlian terbesar di dunia.
Jenis Film | Action |
Produser | 50 Cent, Glenn D. Feig, Gregoire Gensollen |
Sutradara | Christian Gudegast |
Skenario | Christian Gudegast |
Pemeran | Gerard Butler, Jordan Bridges, O’Shea Jackson Jr., Evin Ahmad, Meadow Williams. Ciryl Gane, Orli Shuka, Michael Bisping, Salvatore Esposito |
Rilisan | Lionsgate |
- 8 Januari 2025
- 144 Menit
- 17+
Den of Thieves 2: Pantera adalah sekuel dari film aksi kejahatan Den of Thieves yang dirilis pada tahun 2018. Disutradarai dan ditulis oleh Christian Gudegast, film ini kembali menampilkan Gerard Butler sebagai ‘Big Nick’ O’Brien dan O’Shea Jackson Jr sebagai Donnie Wilson.
Pada film sebelumnya, Big Nick memiliki musuh yang merupakan seorang pelaku kejahatan bernama Donnie Wilson yang diperankan oleh O’Shea Jackson Jr. Kali ini, Big Nick punya misi berburu ke Eropa untuk mengejar Donnie yang kabur ke sana. Ia melacak keberadaan Donnie lewat CCTV.
Target perampokan di film kedua ini adalah sebuah tempat penjualan berlian dengan keamanan yang lebih kompleks daripada film sebelumnya. Namun, yang menarik dari film ini adalah duo maut Big Nick dan Donnie.
Mereka saling terlibat merencanakan perampokan di bursa berlian terbesar dunia dari mafia Panther yang terkenal. Big Nick berusaha menggagalkan rencana tersebut sambil menghadapi tantangan di dunia kejahatan internasional.
Perampokan yang nyaris sempurna
Mereka berdua harus menghadapi ancaman dari kelompok mafia internasional yang dipimpin oleh sosok legendaris bernama Panther. Dalam upaya mereka untuk menembus bursa berlian, Big Nick dan Donnie harus bekerja sama dengan penuh intrik, sekaligus mengatasi konflik batin dan kepercayaan yang rapuh di antara mereka.
Perbedaan besar dalam alur cerita dibandingkan dengan film pertama adalah dinamika antara Big Nick dan Donnie. Di film pertama, mereka adalah musuh bebuyutan. Namun di sekuel ini, mereka terpaksa menjalin kerja sama untuk menghadapi ancaman yang lebih besar, yaitu mafia internasional yang dipimpin oleh Panther.
Film ini menghadirkan plot yang penuh twist dan intrik, membuat penonton terus menebak-nebak siapa yang akan mengkhianati siapa. Meskipun banyak adegan aksi intens, film ini juga memperlihatkan sisi emosional dari karakter utamanya, terutama dalam konflik kepercayaan antara Big Nick dan Donnie.
Dengan aksi yang lebih intens dan konflik yang semakin kompleks, Den of Thieves 2: Pantera menjanjikan ketegangan penuh adrenalin, membawa penonton ke dunia kejahatan kelas atas dengan pertaruhan yang jauh lebih besar.
Perampokan di bursa berlian terbesar dunia menjadi salah satu momen yang paling mendebarkan dalam film ini. Penonton diajak menyaksikan bagaimana Big Nick dan Donnie menghadapi sistem keamanan yang canggih serta para mafia yang tidak segan-segan membunuh.
Sinematografi yang digunakan dalam film ini sangat baik, terutama dalam adegan-adegan di kota-kota Eropa. Lokasi-lokasi seperti London, Marseille, dan Amsterdam memberikan nuansa berbeda dari film pertama yang sebagian besar berlatar di Los Angeles.
Mengangkat tema tentang loyalitas, moralitas, dan kepercayaan dalam dunia kejahatan. Hubungan Big Nick dan Donnie menunjukkan bahwa di dunia yang penuh dengan pengkhianatan, terkadang musuh terbesarmu bisa menjadi sekutu terbaikmu.
Yang jelas, film ini juga memberikan pesan bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna. Setiap keputusan yang diambil oleh karakter utamanya memiliki konsekuensi, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka.
Den of Thieves 2: Pantera adalah sekuel yang berhasil mempertahankan ketegangan dan intensitas dari film pertamanya, sambil membawa cerita ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan alur cerita yang kompleks, aksi yang memikat, dan karakter yang kuat, film ini menjadi tontonan wajib bagi penggemar film aksi kejahatan.
Review overview
Summary
7