Buah ini tergolong murah dari segi harga dibandingkan jenis buah lainnya. Namun, bila melirik manfaat di dalamnya, pepaya bukan buah murahan. Tidak salah bila pepaya dijadikan sebagai salah satu buah yang baik dikonsumsi untuk mendukung kesehatan tubuh. Pepaya juga kerap digunakan sebagai salah satu komponen dalam industri kecantikan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa fakta mengenai buah pepaya. Ternyata tidak hanya di dalam negeri, berbagai media informasi internasional pun memaparkan sejumlah fakta menarik tentang pepaya.

Pertama, pepaya yang mempunyai nama latin Carica papaya L. ini memiliki berbagai sebutan di Indonesia. Di antaranya adalah kates (Jawa Timur dan Jawa Tengah), gedang (Jawa Barat), betik/punti kayu/ralempaya (Sumatera), padu/kalujawa (Nusa Tenggara), dan kapalay/unti jawa (Sulawesi).

Kedua, pepaya mengandung vitamin A, B, C, dan E serta berbagai mineral. Contoh mineral dalam pepaya antara lain potasium dan kalsium. Potasium merupakan komponen yang bermanfaat untuk membantu kesehatan jantung dan menstabilkan tekanan darah.

Ketiga, di dalam pepaya muda terdapat enzim papain. Jumlah enzim papain dalam pepaya muda lima kali lebih banyak dibandingkan enzim papain dalam pepaya tua/matang. Enzim papain ini bermanfaat membantu mendukung metabolisme tubuh dan menghancurkan lemak. Meskipun demikian, pepaya muda tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil karena bisa berdampak negatif pada kesehatan janin.

Keempat, pepaya pertama kali ditemukan di kawasan Amerika Tengah seperti Meksiko. Namun, saat ini, pepaya bisa ditemukan di berbagai belahan dunia yang beriklim tropis. Termasuk di dalamnya adalah negara-negara tropis di Asia seperti Indonesia.

Kelima, buah carica yang banyak ditemukan di dataran tinggi Dieng merupakan salah satu jenis pepaya. Nama latin carica mirip dengan nama latin pepaya. Bedanya, buah carica ini berukuran lebih kecil dibandingkan pepaya dan kebanyakan diolah menjadi manisan.

Keenam, batang pohon pepaya tidak dibuang begitu saja. Sejumlah masyarakat di berbagai negara memanfaatkan batang pepaya sebagai bahan pembuat tali. Sementara itu, daun pepaya yang diolah menjadi teh diyakini dapat membantu melawan penyakit malaria.

Ketujuh, meskipun bermanfaat bagi tubuh, terlalu banyak mengonsumsi pepaya tidak bagus. terlalu banyak konsumsi pepaya bisa memicu karotenemia. Gejalanya adalah telapak kaki dan tangan berubah menjadi kekuning-kuningan. Namun, biasanya karotenemia hanya bersifat sementara. Cara menanganinya adalah mengurangi konsumsi pepaya dan buah atau sayur yang mengandung karoten. [*/MIL]

noted: Rahasia Pepaya