Saat pesawat dalam keadaan bahaya, hal utama yang harus dilakukan penumpang adalah percaya pada sang pilot. Inilah kisah yang diangkat dalam film Plane besutan sutradara Jean François Richet.

Kapten pilot Trailblazer 119, Brodie Torrance (Gerard Butler), gagal menyelesaikan misinya untuk mendarat dengan aman di Tokyo, Jepang. Penerbangan dengan rute Singapura-Tokyo tersebut dihadang badai yang mengakibatkan terputusnya komunikasi dengan air traffic control (ATC).

Pendaratan darurat tidak bisa dihindari lagi. Dengan menargetkan daratan, dua pilot yang bertanggung jawab sepenuhnya di kokpit memutuskan untuk melandaskan pesawat mereka di sana.

Meskipun pesawat berhasil mendarat, para awak kabin serta penumpang harus menghadapi kekacauan lain. Mampukah kapten mengatasi situasi ini?

Situasi mencekam

Ketegangan yang ditawarkan film ini dimulai saat pilot memutuskan untuk mendarat darurat. Lokasi pendaratan yang dipilih pilot ternyata bukanlah tempat yang aman, karena berada di wilayah terpencil Filipina yang dikuasai oleh gerilyawan bersenjata lengkap. Para gerilyawan ini dikisahkan belum mampu dilumpuhkan oleh militer negara itu sendiri.

Akibatnya, penumpang pun kembali harus mengalami ketegangan demi ketegangan. Terlebih saat terjadi penyanderaan oleh gerilyawan, ditambah fakta bahwa ternyata salah satu penumpang pesawat adalah seorang tahanan. Situasi semakin mencekam.

plane

Kapten terdesak untuk membuat begitu banyak keputusan dalam waktu singkat demi menyelamatkan penumpang yang disandera. Salah satu keputusan “terbaik” yang diambilnya adalah melepaskan Louis Gaspare (Mike Colter), sang tahanan.

Namun, siapa sangka, keputusan yang dipilih dalam keadaan gawat ini, justru berbuah keberuntungan. Gaspare malah menjadi kunci dari aksi penyelamatan itu sendiri.

Didasari rasa tanggung jawab sebagai kapten, Brodie Torrance melakukan berbagai manuver penyelamatan. Dengan bantuan Gaspare, Torrance berhasil menyelinap ke markas para gerilyawan, tempat para sandera dikurung.

Efek CGI

Di balik suasana mencekam yang mendominasi film, terdapat sensasi hangat yang diciptakan Kapten Torrance. Sebab, film bergenre action-thriller ini juga bisa membuat penonton menitikkan air mata.

Hubungan ayah dan anak antara Torrance dan Daniela (Haleigh Hekking) mampu menghadirkan suasana haru. Kerja sama awak pesawat yang harmonis demi satu visi, menyelamatkan penumpang, berhasil membangun perasaan hangat bagi penonton.

plane

Kopilot Dele (Yoson An) yang penuh inisiatif dan kepala pramugari Bonnie (Daniella Pineda) yang cukup perhatian, mendukung kapten dalam menangani krisis yang terjadi.

Cerminan pertemanan yang saling menjaga juga muncul dalam hubungan kapten dengan Gaspare. Bermula dari musuh menjadi sosok yang paling berjasa dalam hidup sang kapten.

Terlepas dari penggambaran badai yang kurang nyaman di mata penonton karena efek CGI yang tidak maksimal, suasana mendebarkan dan mencekam sukses membuat penonton histeris berkat tata audio yang selaras. Emosi para pemain juga sukses membekap penonton dengan beragam ketegangan.

Momen saat Torrance menyerang pemimpin gerilyawan menjadi scene klimaks film ini yang membuat satu studio memberikan tepuk tangan meriah. Gerard Butler terbukti sukses memerankan sosok Torrance dan keluar bak pahlawan super dalam Plane.

Plane merupakan tontonan menarik pada awal tahun yang dapat memberikan suntikan semangat untuk mengisi hari-hari ke depan. Film ini sudah diputar di bioskop-bioskop Tanah Air sejak hari ini, Rabu (11/1/2023).

Jenis Film:
Aksi, Thriller

Sutradara:
Jean-François Richet

Skenario:
Charles Cumming, JP Davis

Produser:
Lorenzo di Bonaventura, Mark Vahradian, Marc Butan, Gerard Butler, Alan Siegel

Pemeran:
Gerard Butler, Mike Colter, Yoson An, Daniella Pineda, Paul Ben-Victor, Remi Adeleke, Joey Slotnick, Evan Dane Taylor, Claro de los Reyes, Tony Goldwyn

Durasi:
107 Menit

Rilisan:
AS

Tayang perdana:
11 Januari 2023

Review overview

Overall8

Summary

8Kisah tentang pilot yang terpaksa mendarat darurat di wilayah berbahaya. Penumpang pesawat disandera kelompok bersenjata.