“Ingin rasanya bisa multitasking,” seorang pekerja mengeluh karena tumpukan pekerjaan yang tak kunjung berkurang. Tak jarang, waktu akhir pekan pun ikut tersandera. Namun, apakah kemampuan multitasting menjadi satu-satunya solusi yang diandalkan?

Multitasking kerap kali dipandang sebagai suatu kehebatan. Mengerjakan beberapa hal sekaligus dinilai bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efisien. Karakter ini sering dijumpai pada generasi muda, khususnya para Generasi Internet yang lahir pada periode 1977-1997.

Sementara itu, studi nasional AS memaparkan temuan menarik. Dengan responden sebanyak 2.000 kaum muda (8-18 tahun), para peneliti menemukan bahwa responden mampu memampatkan jam penggunaan media elektronik setara 8,5 jam menjadi 6 jam kronologis berkat kecenderungan multitasking mereka. Karakteristik ini jelas berbeda dengan orangtua mereka (boomer). Generasi pendahulu justru sulit memusatkan perhatian pada pekerjaan rumit apabila pesawat televisi menyala, terdengar musik ingar-bingar, serta tanda notifikasi telepon genggam yang masuk setiap menit.

Penelitian psikologis pun memberi cara pandang baru. Manusia memiliki kemampuan terbatas ketika harus mengerjakan dua hal sekaligus. Apabila mencoba berpikir tentang dua hal yang sama-sama berasal dari satu saluran, misalnya verbal, manusia akan mengalami kesulitan. Kesalahan justru akan menyerang. Kinerja pun lebih lambat. Sulit fokus menjadi penyakit baru.

Dalam catatannya melalui media sosial, Business Motivational Speaker Tanadi Santoso mengenalkan istilah baru, yakni multipliers. Ada pola pikir yang berbeda dibandingkan multitasking. Multipliers lebih diartikan ketika seseorang melakukan satu hal, tetapi menuai manfaat ganda.

Misalnya, Anda mengikuti sebuah talk show bisnis. Temukanlah manfaat lain yang dapat dipetik. Berani mengajukan pertanyaan terkait bisnis yang dijalani, meminta kontak narasumber, atau mencari tahu lebih lanjut tentang buah pemikiran sang narasumber jika telah tertuang dalam buku. Ada perolehan ilmu baru yang tersimpan lebih lama. Jangan sungkan pula berkenalan dengan peserta lain untuk makin memperluas relasi. Kebiasaan multipliers menjadikan seseorang lebih kreatif dan waktu kerja lebih efisien. Segala sesuatu yang dikerjakan pun terasa menyenangkan.

Lepas dari multipliers maupun multitasking, sebenarnya seorang pekerja dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan fokus. Dengan demikian, tumpukan pekerjaan tak lagi mengganggu akhir pekan. [GPW]