Pernikahan adalah momen besar dalam perjalanan hidup seseorang, sehingga perlu dipersiapkan secara matang. Dari sekian banyak faktor penting yang masuk dalam daftar, ada satu hal penting yang kerap terlupakan. Hal itu adalah pemeriksaan kesehatan kedua calon mempelai yang dikenal dengan istilah pemeriksaan kesehatan pranikah.

Menjalani pemeriksaan tentu bukanlah untuk mencari-cari kelemahan fisik pasangan Anda. Sebaliknya, justru untuk melakukan tindakan preventif yang terkait masalah kesehatan seputar kesuburan, faktor-faktor risiko penyakit tertentu, dan penyakit genetik (keturunan). Di sisi lain,  pemeriksaan ini juga akan membantu mempersiapkan kehamilan yang sehat. Caranya dengan mengetahui riwayat kesehatan masing-masing calon pasangan secara lengkap.

Meskipun pemeriksaan kesehatan pranikah di Indonesia belum menjadi hal jamak seperti yang telah dilakukan di negara lain, tetapi sejumlah rumah sakit dan laboratorium klinis di Tanah Air sudah mempunyai fasilitas pemeriksaan tersebut. Oleh karena itu, idealnya, Anda perlu melakukannya sesegera mungkin, sebelum dilangsungkan pernikahan.

Memang tidak ada batasan waktu yang pasti, tetapi pemeriksaan kesehatan pranikah yang dilakukan enam bulan sebelum resepsi, menjadi tolak ukur waktu yang ideal. Dengan beragam paket pemeriksaan yang ditawarkan, para ahli medis menyarankan untuk memilih paket pemeriksaan kesehatan pranikah yang lengkap, untuk mendeteksi lebih dini berbagai risiko kesehatan.

Secara umum, ada tiga bagian besar dalam pemeriksaan kesehatan pranikah, yaitu penyakit menular, faktor risiko penyakit, dan deteksi kesuburan. Contohnya, deteksi penyakit diabetes melitus, hepatitis B, serta penyakit keturunan seperti thalassemia, hemofilia, dan gangguan pembekuan darah.

Ada lagi berupa pemeriksaan golongan darah dan ketidakcocokan rhesus, serta ada tidaknya penyakit menular seksual. Jadi, siapkan sejak dini untuk mewujudkan keluarga bahagia Anda. [AJG]

Foto dokumen Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 18 Oktober 2015