Dari laut ke pergelangan tangan
Menurut sejumlah sumber, istilah kronometer diciptakan Jeremy Thacker pada 1714, mengacu pada jam yang disimpan dalam ruang hampa udara. Awalnya, kronometer digunakan dalam navigasi maritim untuk menentukan garis bujur dengan presisi tinggi.
Selanjutnya, John Harrison, seorang ahli horologi Inggris, memainkan peran penting dalam pengembangan kronometer laut yang akurat pada abad ke-18. Seiring waktu, kronometer mini mulai diproduksi pada akhir abad ke-19 untuk digunakan dalam kereta api dan olahraga.
Pada tahun 1815, Louis Moinet menorehkan sejarah dengan menciptakan kronograf pertama, yang digunakan untuk pengamatan astronomi.
Munculnya kronograf otomatis
Pada 1969 muncul kronomatis, kronograf otomatis pertama yang diproduksi secara massal. Penemuan ini menandai era baru dalam dunia jam tangan, mengantarkan kronometer ke ranah yang lebih luas.
Di luar navigasi, kronometer memiliki peran penting dalam berbagai bidang. Dalam olahraga, krograf digunakan untuk melacak waktu dengan presisi, membantu para atlet mencapai performa terbaik. Bagi para kolektor, jam tangan kronometer menjadi incaran karena presisi, sejarahnya yang kaya, dan nilai estetikanya yang tinggi.
Standar ketepatan jam tangan
Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres (COSC) adalah lembaga Swiss yang bertugas menguji dan mensertifikasi jam tangan kronometer. Hanya jam tangan yang lulus tes ketat COSC yang boleh disebut kronometer di Swiss.
Kronometer telah menempuh perjalanan panjang dan inspiratif dalam sejarah penunjuk waktu. Dari laut luas hingga pergelangan tangan, kronometer terus berevolusi, menghadirkan presisi dan fungsionalitas yang amat tinggi. Bagi para pecinta arloji, kronometer bukan hanya penunjuk waktu, tetapi juga simbol warisan presisi, inovasi, dan dedikasi para ahli horologi.