Jakarta masih menjadi kota tujuan untuk mencari nafkah. Masyarakat Indonesia sendiri masih beranggapan bahwa merantau ke Jakarta akan mendapat lebih banyak penghasilan. Pemikiran itulah yang menyebabkan Jakarta dipenuhi oleh para perantau.

Namun, hidup di tengah kompetisi para pencari nafkah dan jauh dari keluarga bukanlah hal yang mudah. Kamu akan sering menjumpai kesulitan. Pertama, sulit beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru yang budayanya berbeda dengan daerah asalmu. Kedua, biaya hidup yang tinggi dibandingkan kota-kota lain.

Di Jakarta, biaya hidup berbanding lurus dengan penghasilan. Jika penghasilan tinggi, maka biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup juga cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak orang tetap memilih Jakarta sebagai tempat mengadu nasib.

Meskipun dihadapkan dengan berbagai kesulitan, nyatanya tidak sedikit pendatang yang mampu beradaptasi dengan baik hingga betah hidup berjauhan dari keluarganya demi menghidupi orang tersayang di kampung halaman.

Kelola uang dan jaga kesehatan

Ilmu utama yang harus dimiliki oleh perantau untuk bertahan hidup di Jakarta adalah mengelola keuangan dan menjaga kesehatan. Pastinya kamu tidak ingin kan jatuh sakit di perantauan yang jauh dari sanak saudara? Bagi kamu para perantau baru, beberapa tips di bawah ini bisa membantumu untuk tetap hemat dan sehat di Jakarta.

  1. Pilih kos level 3

Maksud dari level 3 adalah kawasan yang sedikit lebih jauh dari jalan raya dan perkantoran. Keuntungan memilih kos di kawasan ini cenderung lebih murah. Meskipun harganya ramah kantong, kondisi kamarnya masih sangat layak huni.

  1. Makan sehat harga merakyat

Hidup di Jakarta bukan berarti segalanya serba mahal. Warteg yang menyediakan masakan rumahan masih banyak tersebar di gang-gang sekitar kos dan daerah perkantoran. Keuntungan lain memilih kos level 3 adalah kamu bisa dengan mudah menemukan makanan seharga 10 ribu rupiah. Kamu bisa memilih sayur dan lauk sesuai selera, ditambah porsi nasi yang bisa kamu bagi untuk dua kali makan, siang dan malam. Untuk sarapan, kamu bisa menyantap bubur ayam atau nasi uduk yang berkeliling di sekitar kos, tentunya dengan harga terjangkau.

  1. Gunakan transportasi umum

Senangnya hidup sebagai perantau di Jakarta adalah kemudahan transportasi umum. Meskipun di jam-jam sibuk harus berdesakan dengan pengguna transportasi umum lainnya, setidaknya kita bisa menghemat pengeluaran karena biayanya yang ekonomis. Ditambah lagi, antara satu moda transportasi dan lainnya kini sudah saling terhubung. Jadi, kamu tidak perlu lagi repot berjalan jauh untuk berpindah transportasi.

Menggunakan transportasi umum juga tidak membuat waktumu terbuang. Mengingat padatnya lalu lintas Ibu Kota, kamu pasti akan terjebak macet jika menggunakan kendaraan pribadi. Sebaliknya, kamu bisa lebih cepat beristirahat di kos dan tidak perlu berlama-lama di jalanan jika menggunakan transportasi umum seperti KRL.

  1. Hindari nongkrong di hari kerja

Salah satu tantangan hidup di kota besar adalah menyesuaikan gaya hidup dengan lingkungan sekitar. Acap kali kamu akan mendapat ajakan untuk nongkrong, baik itu ngopi maupun sekedar berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan tertentu. Namun sayangnya, tawaran itu datangnya di hari kerja. Demi tetap mengontrol pengeluaran dan menjaga kesehatan tubuh dengan istirahat cukup, ada baiknya kamu menolak ajakan untuk pergi selepas bekerja.

  1. Rutin berjalan, sehatkan badan

Dengan memilih kos level 3 yang lokasinya jauh dari kantor akan “memaksamu” untuk berolahraga. Berjalan dari kos menuju halte atau stasiun, dilanjut dengan jalan ke arah kantor. Dengan begitu, kamu sudah melakukan olahraga ringan tanpa kamu sadari.

Baca juga: Gaji Suka Cepat Habis? Ini 4 Cara Kelola Keuangan Setelah Bekerja