Menjaga kebersihan mobil menjadi salah satu bentuk perawatan penting. Kalau kotoran yang menempel didiamkan terus menerus, bukan mustahil hal tersebut bisa memicu karat dan menimbulkan masalah yang lebih serius. Selain interior dan bodi, bagian kolong mobil tak boleh luput dari perhatian.

Salah satu komponen yang ada di kolong mobil adalah knalpot. Kalau lubangnya terlihat kotor dan menghitam, hal tersebut tidak hanya kurang sedap dipandang, tetapi juga menjadi tanda adanya gangguan pada bagian mesin.

Hal tersebut sebagaimana yang dialami seorang kawan beberapa waktu lalu. Karena lubang knalpotnya terlihat hitam, ia coba untuk membersihkan. Namun, berulang kali ia bersihkan, knalpot itu kembali menghitam usai pemakaian.

Salah satu penyebab knalpot, terutama pada bagian lubang, menghitam antara lain adanya oli mesin yang masuk ke ruang bakar. Untuk yang satu ini, coba Anda perhatikan apakah oli mesin berkurang dalam kurun waktu tertentu yang tidak wajar. Jika ya, hampir bisa dipastikan kalau oli ikut masuk ke ruang pembakaran.

Pada prinsipnya, jika ada masalah dengan sistem pelumasan sehingga ada oli mesin yang ikut terbakar dan menyebabkan knalpot menjadi hitam, oli mesin akan berkurang.

Selain oli, knalpot yang menghitam bisa disebabkan proses pembakaran yang kurang sempurna. Untuk memastikan seberapa baik pembakaran yang terjadi, sebaiknya dilakukan uji emisi. Kalau ternyata hasil uji tersebut menunjukkan mesin masih dalam batas normal, mungkin yang menyebabkan knalpot menghitam adalah kualitas bahan bakar yang kurang baik.

Selain menghitam, kondisi lain yang umum ada di knalpot adalah bagian ujungnya yang terlihat ada debu kehitaman. Ini adalah sisa pembakaran, yang oleh sebagian orang kerap diartikan ada begitu banyak bahan bakar yang terpakai.

Kalau mobil sering berhadapan dengan kemacetan, “jejak” berupa debu kehitaman tersebut lebih mudah ditemukan. Penyebabnya mesin dalam keadaan idle dan membakar terlalu banyak bahan bakar. [ASP]

foto: shutterstock

noted: penyebab knalpot hitam