Dalam acara International Cardiovascular Summit (IICS) pada 17 November 2024, Kementerian Kesehatan mengumumkan rencana Pembangunan Cath lab di 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2025. Cath lab ini ditujukan untuk melakukan prosedur PCI (Primary Coronary Intervention) yang merupakan prosedur yang paling dibutuhkan untuk pasien penyakit jantung dan memperkuat fasilitas operasi jantung terbuka, untuk tindakan yang lebih kompleks seperti operasi bypass dan ganti katup.
Teknologi canggih untuk transformasi pelayanan penyakit kardiovaskularÂ
Royal Philips, sebagai pemimpin global dalam teknologi kesehatan, siap berkontribusi dalam mendukung misi pemerintah Indonesia dalam menjembatani kesenjangan pelayanan kesehatan. Diperkenalkanlah solusi ultra-low contrast PCI, sebuah pelopor dalam pencitraan dosis rendah di platform Image-Guided Therapy (IGT), Azurion. Teknologi ini mendukung prosedur PCI yang lebih baik dan aman, bisa mengurangi risiko nefropati kontras-induksi (CIN) dan gagal ginjal akut (AKI) akibat pemakaian zat kontras.
Inovasi ini tentu saja berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia melalui inovasi ultra-low contrast PCI ini. Solusi ini menyediakan prosedur PCI yang lebih mutakhir sehingga bisa melayani seluruh pasien penyakit jantung dengan lebih baik, sekaligus mengurangi risiko munculnya penyakit lain.
Pada acara IICS lalu, dihadirkan juga teknologi Collaboration Live Ultrasound, sebuah solusi terobosan tele-ultrasound yang dirancang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Inovasi ini memungkinkan kolaborasi real time secara jarak jauh, antara tenaga medis di daerah terpencil dengan dokter spesialis di pusat kota. Pasien juga bisa melakukan konsultasi jarak jauh dengan spesialis, di mana spesialis juga bisa memberikan panduan atau pelatihan kepada staf untuk kasus rumit secara real time.
Teknologi Collaboration Live Ultrasound telah diterapkan di beberapa negara, seperti Belanda dan Amerika Serikat, dan membuktikan bahwa inovasi ini telah berhasil membuktikan potensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tepat waktu dan efisien, di mana hal ini menjadi tolak ukur baru untuk perawatan medis jarak jauh.
Meningkatan pelayanan kesehatan, terutama di daerah 3T, membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan kerja sama yang kuat, kita mampu mencapai akses layanan kesehatan yang merata bagi semua rakyat Indonesia.
Dengan memperkenalkan teknologi Collaboration Live Ultrasound, visi pemerintah Indonesia dalam mengurangi kesenjangan, meningkatkan layanan kesehatan berkualitas di seluruh negeri dan mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan penyakit kardiovaskular secara menyeluruh diharapkan dapat tercapai.