Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 bukan hanya mengakhiri Perang Dunia Kedua, tetapi juga dikenang sebagai tragedi kemanusiaan karena daya rusaknya begitu dahsyat. Fim ini berkisah tentang sosok di balik bom tersebut, J Robert Oppenheimer.

Nama Oppenheimer sebagai fisikawan barangkali tidak banyak terdengar dan kalah tenar dibandingkan para ahli peraih penghargaan Nobel. Namun, peran penting dan kontribusinya tidak diragukan dan bahkan menentukan sejarah dunia. Oppenheimer, sebagaimana digambarkan dalam film ini, merupakan sosok yang kontroversial.

Sejak muda, Oppenheimer (Cillian Murphy) sudah terobsesi dengan mekanika kuantum. Setelah lulus dari Universitas Harvard, ia berkelana ke Eropa karena di AS mekanika kuantum kurang berkembang. Ia antara lain belajar di Cambridge, Inggris, di bawah bimbingan Patrick Blackett. Di situ, ia sempat menyimak kuliah pakar fisika Niels Bohr.

Ia lalu melanjutkan studi ke Gottingen, Jerman, dan berkenalan dengan sejumlah ahli di antaranya Werner Heisenberg, Isidor Isaac Rabi, dan Enrico Fermi. Sekembali ke AS, Oppenheimer merintis karier akademis sebagai ahli teori fisika di Caltech dan menjalin kerja sama dengan antara lain fisikawan peraih Nobel Ernest Lawrence.

oppenheimer

Dengan reputasi dan kepakarannya, Oppenheimer kemudian direkrut Letjen Leslie Groves (Matt Damon) ke dalam Proyek Manhattan. Ini adalah proyek rahasia pemerintah AS pada periode Perang Dunia Kedua untuk mengembangkan bom atom. Oppenheimer memimpin riset proyek ini di Los Alamos, New Mexico, yang bermuara pada percobaan Trinity, bom nuklir pertama di dunia yang berhasil diledakkan pada 16 Juli 1945.

Resah

Nolan membuat film ini berdasarkan buku American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J Robert Oppenheimer karya Kai Bird terbitan 2005. Dalam mitologi Yunani, Prometheus mencuri api dari Zeus dan memberikannya kepada manusia. Oleh karena perbuatannya, Zeus memerintahkan agar Prometheus dihukum dengan dipakukan ke Gunung Kaukasus.

Nasib Oppenheimer dalam film ini memang tak ubahnya Prometheus. Berkat keberhasilannya menciptakan bom atom, Oppenheimer sampai dijuluki sebagai “bapak bom atom”. Ia begitu dipuja. Namun, semua berbalik ketika ia mengkritisi kebijakan Pemerintah AS terkait pengembangan bom hidrogen dengan kekuatan lebih dahsyat.

Baca juga: Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One, Misi Mustahil Melawan Kecerdasan Buatan

Ia antara lain berseteru dengan Ketua Komisi Energi Atom (Atomic Energy Comission/AEC) Amerika Lewis Strauss (Robert Downey Jr). Sikapnya yang berseberangan dengan pemerintah membuatnya “disidang” dalam pertemuan tertutup dengar pendapat. Hal ini berujung pada dibatalkannya izin keamanan (security clearance) Oppenheimer.

Film ini banyak berkutat pada dengar pendapat tersebut. Dengan alur cerita maju-mundur, Nolan berusaha menggambarkan pasang-surut kehidupan Oppenheimer. Ia digambarkan sebagai seorang yang resah, punya obsesi terhadap pengetahuan dan pengembangan teori fisika di satu sisi. Tapi, di sisi lain, ia juga menyadari konsekuensi moral akibat tindakannya.

oppenheimer

Salah satu hal yang ramai diperbincangkan adalah tentang apakah Nolan menggunakan bom atom sungguhan. Pasalnya, sebagai sutradara, ia dikenal tidak suka menggunakan CGI (computer generated imagery). Kepada The Hollywood Reporter, Nolan mengaku tersanjung bahwa ada yang menyangka ia mampu melakukan hal seekstrim itu. Meski tidak menjelaskan lebih detail, tapi menurut Nolan tidak ada CGI yang digunakan dalam Oppenheimer.

Film ini sepenuhnya direkam untuk diputar di bioskop IMAX. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengalaman maksimal, disarankan menontonnya di teater IMAX. Namun, porsi aksi yang mengeksploitasi kecanggihan teknologi tersebut sebenarnya tidak terlalu banyak. Karena sebagian besar film ini justru menampilkan drama politik dan konflik psikologis Oppenheimer.

Berdurasi 180 menit alias tiga jam, film ini termasuk serius dan membutuhkan sedikit wawasan seputar sejarah dan konteks politik AS pada masa pascaperang dunia dan memasuki perang dingin. Dengan demikian bisa dipahami posisi Oppenheimer selain sebagai ahli sains, tapi juga korban paham politik McCarthyism yang amat antikomunis.

Oppenheimer kini sedang diputar di bioskop Tanah Air. Jika Anda tertarik pada sejarah seputar perang dunia, film ini tidak boleh dilewatkan.

Jenis Film:
Drama, Sejarah

Sutradara:
Christopher Nolan

Skenario:
Christopher Nolan

Produser:
Christopher Nolan, Charles Roven, Emma Thomas

Pemeran:
Cillian Murphy, Robert Downey Jr., Josh Hartnett, Florence Pugh, Emily Blunt, Matt Damon, Olivia Thirlby, Jack Quaid, Gary Oldman, Kenneth Branagh, Rami Malek, Gustaf Skarsgard

Durasi:
180 Menit

Rilisan:
AS

Tayang perdana:
20 Juli 2023

Review overview

Overall7

Summary

7Kisah tentang seorang fisikawan Amerika Serikat J Robert Oppenheimer yang mengembangkan bom atom tapi berbalik resah dengan akibatnya.