Karya terbaru sutradara Guy Ritchie yang dibintangi Jason Statham ini memiliki semua potensi untuk menjadi film aksi yang keren. Sayangnya, penonton harus menurunkan ekspektasi agar tidak kecewa.
Seperti kebanyakan film aksi, misi utama dalam Operation Fortune adalah menyelamatkan dunia dari ancaman global. Kali ini, ancaman itu berupa sebuah alat yang tidak diketahui fungsi dan cara kerjanya, sehingga dinamakan “the handle”.
Namun, ketika dicuri oleh sekelompok geng mafia Ukraina melalui pembunuhan brutal, lalu ditawarkan dengan harga miliaran dolar, alat tersebut diyakini amat berbahaya.
Pemerintah Inggris menugaskan Nathan Jasmine (Cary Elwes) untuk mencari dan mengamankan the handle. Ia pun membentuk tim khusus yang dipimpin Orson Fortune (Jason Statham). Orson dikenal sebagai agen khusus yang ahli dan kreatif menangani situasi-situasi sulit.
Orson tidak sendiri. Ia dibantu oleh pakar komputer Sarah Fidel (Aubrey Plaza) dan agen serbabisa JJ Davies (Bugzy Malone).
Dalam pencariannya, Orson dan kawan-kawan berhadapan dengan pedagang senjata kelas kakap Greg Simmonds (Hugh Grant). Untuk mendekati Simmonds yang dikenal penggemar selebritas, mereka harus bekerja sama dengan aktor kondang Danny Francesco (Josh Harnett).
Ternyata, yang memburu the handle bukan hanya Orson. Ada pihak lain yang memergoki saat beraksi, sehingga mereka pun harus berkompetisi.
Berhasilkah mereka menemukan the handle sebelum alat tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab?
Penuh keberuntungan
Barangkali sesuai nama karakter yang menjadi judul film, Orson Fortune memang penuh keberuntungan. Semua tampak begitu mudah bagi dia.
Orson digambarkan sebagai jagoan yang memiliki gaya unik. Ia misalnya memiliki masalah untuk terbang dengan pesawat udara. Ia juga amat boros karena saat menjalankan operasi harus tinggal di hotel-hotel mewah dan hanya mau minum anggur yang mahal.
Ketika beraksi, nyaris tidak ada perlawan berarti dari setiap musuh yang dihadapi. Ibaratnya, ia datang melenggang dan menang.
Baca juga: M3GAN, Teror Mainan Robot Penuh Perasaan
Sebagai film aksi komedi, barangkali fokus film ini bukan pada laga yang menantang. Akan tetapi, sebagai komedi pun film ini terkesan nanggung. Walau banyak adegan dan situasi yang mengundang tawa, namun juga tidak terlalu menggigit.
Operation Fortune menjadi kolaborasi berikutnya dari Ritchie dan Statham, setelah Wrath of Man (2021). Sebagai jagoan yang bengis, Statham tampaknya lebih cocok memerankan sosok yang “kotor”. Bukan seperti Orson yang seyogianya lebih classy dan stylish. Sosoknya bahkan tampak asing di dalam pesawat jet mewah sembari mereguk anggur mahal.
Tandem aksinya kali ini adalah Sarah Fidel, yang genius komputer. Ia nyaris tanpa kesulitan apa pun meretas semua benteng pertahanan digital. Bahkan, hal itu dapat dilakukannya di tengah-tengah penyamaran saat menyusup ke dalam kediaman tokoh antagonis Greg Simmonds. Sarah tampak begitu paripurna sehingga ada adegan ia begitu jemawa dengan kemampuannya.
Demikian pula dengan sosok Danny Francesco, bintang film idola Simmonds. Semudah itu ia diperalat, semudah itu pula ia menyusup dalam kehiduapn Simmonds. Namun, hubungannya yang unik dengan gembong pedagang senjata Simmonds menjadi sisi menarik film ini.
Masih ada satu lagi anggota tim Orson, yaitu JJ Davies. Namun aksinya nyaris tidak berarti. Meski digambarkan serbabisa, JJ tampak sekadar pelengkap yang bahkan seperti tidak dirasakan kehadirannya.
Secara keseluruhan, Operation Fortune bukanlah film yang buruk. Film ini cukup menghibur, namun amat disayangkan dengan deretan pendukungnya, mestinya film ini bisa lebih menarik dan menantang lagi.
Operation Fortune telah diputar di bioskop-bioskop Tanah Air sejak Kamis (26/1/2023).
Review overview
Summary
7Film aksi komedi tentang sekelompok agen khusus yang ditugaskan menemukan alat berbahaya sebelum jatuh ke tangan pihak tak bertanggung jawab.