Sekuel terbaru agen rahasia James Bond ini menorehkan sejumlah catatan menarik dari serial yang pertama kali difilmkan nyaris enam dekade silam dan melahirkan 25 judul film. No Time To Die disebutkan sebagai film Bond terakhir yang menghadirkan Daniel Craig sebagai agen rahasia M16 dengan kode 007.

Spekulasi kepergian Craig sudah berembus ketika film terdahulu, Spectre (2015), beredar. Nyatanya, pada 2016, No Time To Die mulai digarap dengan tetap menghadirkan Craig. Namun, dalam beberapa kesempatan setelah itu, Craig menyatakan bahwa film tersebut adalah penampilannya terakhir dalam serial Bond.

Kepergian Craig akan mencatatkan sejumlah fakta menarik. Ia adalah pemeran Bond terlama sejak tampil dalam Casino Royale (2006). Sepanjang 15 tahun kiprahnya, Craig tampil dalam 5 film Bond, termasuk No Time To Die.

Padahal, ketika pertama kali diperkenalkan sebagai pemeran Bond, Craig sempat menuai protes. Antara lain, sosoknya yang hanya setinggi 178 sentimeter dengan rambut abu-abu disebut tidak sesuai dengan gambaran fisik Bond. Tokoh rekaan Ian Fleming itu digambarkan sebagai “jangkung dan berambut gelap”. Namun, setelah satu setengah dekade memerankan Bond, tak pelak Craig identik dengan sosok tersebut. Bahkan, siapa pun penggantinya kelak pasti akan mendapatkan tantangan untuk mengubah citra Craig yang kadung melekat dengan Bond.

Catatan menarik lain tentang No Time To Die, ini adalah film Bond terpanjang dengan durasi 2 jam 43 menit. Jadi, sebelum menonton, pastikan saluran kemih sudah kosong agar tidak terganggu bolak-balik ke toilet.

Sejatinya film ini akan diputar pada November 2019, yang kemudian diundur menjadi Februari, lalu April 2020. Namun, pandemi Covid-19 membuat pemutarannya harus tertunda sekitar 1,5 tahun. Indonesia mendapat kehormatan karena, selain Inggris, menjadi salah satu negara tempat pemutaran perdana film ini pada Kamis (30/9/2021) kemarin.

No Time To Die
Credit: Nicola Dove
© 2021 DANJAQ, LLC AND MGM. ALL RIGHTS RESERVED.

Emosional

Terkait kepergian Craig, produser Barbara Broccoli mengatakan, No Time To Die menjadi “penutup yang memuaskan secara emosional”.

Karakter Bond yang dibawakan Craig memang cenderung lebih kompleks dan memiliki kedalaman emosional dibandingkan para pendahulunya. Dan, setelah menyimak No Time To Die hingga selesai, dapat dipahami apa yang diutarakan oleh sang produser Broccoli.

No Time To Die menjadi salah satu film Bond yang paling emosional. Dikisahkan, Bond sudah pensiun dan menikmati hidup dengan Madeleine Swann (Lea Seydoux) yang membantunya pada Spectre. Namun, seperti dapat diduga, sebuah insiden mengacaukan kehidupan tenang Bond dan ia pun memutuskan kembali beraksi.

Karakter antagonis kali ini adalah Lyutsifer Safin (Rami Malek), sosok yang digambarkan dingin, cerdas, dan memiliki motif karena dendam masa lalu. Seperti biasa pula, sang tokoh jahat berhubungan dengan senjata mutakhir yang dapat mengancam keselamatan umat manusia. Dan, Bond hadir untuk menyelamatkan dunia.

No Time To Die banyak menceritakan persoalan emosional yang dialami Swann dan Safin, yang kemudian menjadi warna dominan film ini. Mau tidak mau, Bond pun terlibat di dalamnya sehingga banyak adegan menjadi terasa sangat emosional, terutama romantisme dengan Swann.

No Time To Die
Credit: Nicola Dove
© 2021 DANJAQ, LLC AND MGM. ALL RIGHTS RESERVED.

Namun, jangan khawatir. Semua yang diharapkan dari film Bond masih tetap dapat ditemukan. Perkelahian, kebut-kebutan, hingga melewati situasi genting yang mematikan. Dan, seperti tajuk film ini, tidak ada waktu untuk mati. Bond selalu memiliki cara untuk bertahan hidup dan keluar sebagai pemenang dari berbagai situasi yang menurut akal sehat mustahil untuk dilewati. Dan, tak ketinggalan, tentu saja vodka martini yang “shaken not stirred“.

Durasi film sepanjang hampir 3 jam nyatanya tidak membosankan meskipun banyak diisi drama dan pendalaman cerita. Karakter-karakter wajib seperti M, Q, dan Moneypenny juga hadir. Karakter baru yang muncul sekelebat tapi mencuri perhatian adalah agen rahasia CIA Paloma (Ana De Armas) yang membantu Bond dalam misi di Cuba. Craig dan De Armas sebelumnya bermain bersama dalam film misteri Knives Out (2019).

Secara keseluruhan, No Time To Die sangat layak ditonton, meskipun mungkin adegan laganya tidak seintens film-film terdahulu. Film ini mendapat rating 13+ karena adegan-adegan kekerasannya masih terhitung dapat diterima oleh anak remaja. Bagi penggemar Bond, jelas ini film wajib tonton. Segera simak di teater terdekat dan pastikan Anda tetap patuhi protokol kesehatan demi keamanan bersama.

Jenis Film:
Aksi, Petualangan, Thriller

Sutradara:
Cary Joji Fukunaga

Penulis:
Neal Purvis, Robert Wade, Cary Joji Fukunaga, Phoebe Waller-Bridge

Produser:
Barbara Broccoli, Michael G Wilson

Pemeran:
Daniel Craig, Rami Malek, Lea Seydoux, Lashana Lynch, Ralph Fiennes, Christoph Waltz, Ben Whishaw, Naomie Harris, Jeffrey Wright, Billy Magnussen, Ana de Armas

Durasi:
163 Menit

Rilisan:
Inggris, AS

Tayang Perdana:
30 September 2021

Baca juga: Review film Captain Marvel

Review overview

Overall8

Summary

8Agen rahasia 007 hadir kembali dalam aksi menyelamatkan dunia. Menjadi penutup yang emosional dalam kiprah Daniel Craig sebagai pemeran Bond.