Tren makanan Korea semakin menjamur di Indonesia. Khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, restoran Korea atau booth makanan yang menjual kuliner Korea mudah dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan.
Selain kimchi dan bibimbap, camilan khas Korea mulai menjadi kegemaran bagi banyak orang Indonesia, terlebih lagi dengan para anak muda.
Hotteok dan tteokbokki, contohnya. Kedua camilan ini cocok juga dijadikan sebagai menu pembuka untuk berbuka puasa. Hotteok, bentuk kue ini seperti panekuk dengan isi sirup gula merah atau kayu manis. Kalau di Indonesia, bentuk hotteok hampir mirip dengan bakpia, tetapi agak lebih tipis ketebalannya.
Di Korea, hotteok lebih dikenal sebagai makanan yang sering dikonsumsi saat cuaca sedang dingin. Hotteok terbuat dari beras ketan, jadi teksturnya lebih lembut dan kenyal. Rasanya juga manis. Ada pula hotteok yang terbuat dari tepung jagung dan digoreng renyah. Sajian ini sangat nikmat disantap dalam keadaan masih panas.
Selain itu, terdapat hotteok yang memiliki rasa manis dari madu. Ada juga hotteok yang dilengkapi dengan bawang, ubi jalar, wortel, dan sayuran lainnya. Hotteok- juga sering kali dinikmati bersama saus kecap, apel, jujubes (permen jeli), dan paprika. Perpaduan rasa yang unik didapatkan dari hotteok, yaitu manis, pedas, dan renyah.
Sementara itu, tteokbokki terbuat dari garaetteok, kue beras berbentuk silinder yang kenyal. Bentuknya mirip dengan pempek lenjer asal Palembang. Garaetteok direbus dengan saus gochujang, pasta cabai yang telah difermentasi asli Korea.
Tteokbokki dimasak sampai sausnya sedikit mengental. Saat ini sudah banyak variasi penyajian tteokbokki. Ada yang disajikan dengan mi, bakso ikan, aneka makanan laut, dan lainnya.
Rasa tteokbokki agak pedas dan terkadang ada aroma ikan. Tidak ada aturan baku dalam penyajian tteokbokki. Bila suka telur dan sayur, Anda dapat menambahkannya. [*/ACH]