Anda pasti akan mempersiapkan penampilan terbaik ketika hendak bertemu dengan relasi bisnis. Akan tetapi, setelan rapi dan mahal bukanlah satu-satunya cara memberi kesan positif. Pastikan juga tubuh Anda tidak mengeluarkan bau tak sedap, entah itu berasal dari keringat ataupun terik matahari yang menerjang sepanjang perjalanan. Jika hal ini tak bisa dihindari, siasat yang bisa dilakukan adalah selalu siap sedia botol parfum di dalam tas. Beberapa kali semprot, tubuh akan wangi seketika.

Kini, parfum atau minyak wangi telah menjadi andalan bagi siapa saja dan dipakai kapan saja. Harga, merek, dan ukuran produk di pasaran pun beragam, tetapi masih memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai pendukung kosmetik. Berbeda dengan ribuan tahun silam, parfum dimanfaatkan untuk kepentingan lain.

Secara etimologis, kata “parfum” berasal dari bahasa Latin “per fume” yang berarti melalui asap. Mesir menjadi negara pertama yang menghadirkan parfum ke dalam budaya penduduk lokal, kemudian diikuti masyarakat China kuno, Hindu, Israel, Cartagena (Spanyol), Arab, Yunani, serta Romawi. Parfum tertua dikenal dalam bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan keagamaan. Sekitar 1000 SM, bangsa Mesir menemukan gelas dan botol untuk digunakan sebagai wadah parfum berbahan kaca. Inilah awal mula penggunaan botol parfum.

Persebaran parfum terus berlanjut. Pada abad ke-9, Book of the Chemistry of Perfume and Distilations karya penulis asal Arab bernama Al Kindi mencantumkan ratusan resep untuk membuat racikan minyak wangi. Selanjutnya, pada abad ke-14, Eropa dan Hongaria sebagai pelopor dalam mencampurkan racikan dengan alkohol agar tahan lama. Pada abad ke-16, parfum singgah ke Italia. Lambat laun, kawasan Eropa dan Amerika mulai turut menyerbakkan wewangian hingga melahirkan perusahaan besar yang mendunia. [*/GPW]

noted: minyak wangi, melanglang buana hingga mendunia

foto: shutterstock