Pernah membayangkan Anda menentang gravitasi, menjadi putri duyung dan mengarungi dasar laut, bermain-main di negeri permen, atau dimasukkan ke dalam kuali oleh penyihir? Trick Eye Museum Seoul adalah tempat untuk memindahkan fantasi di kepala menjadi realita.

Terletak di daerah Hongdae yang padat pertokoan dan bermacam gerai, Anda harus memperhatikan sekitar untuk menemukan Trick Eye Museum yang berada di area Seogyo Plaza. Nama museum ini terpampang cukup besar di bagian depan. Dari luar, tempat ini tampak tidak begitu besar, tetapi pintunya yang kecil itu adalah gerbang untuk memasuki dunia lain yang penuh petualangan.

Siapkan kamera sejak melangkah ke dalam. Anda akan langsung bertemu dengan kawanan putri duyung, gerombolan kuda yang putih yang menerjang gelombang air, atau kursi ajaib yang bisa membuat Anda melayang di atasnya. Anda bisa berpose dengan beragam fitur interaktif, yang membuat Anda seolah bagian dari peristiwa-peristiwa khayali itu.

Trick Eye Museum menggunakan teknik trompe-l’oeil untuk membuat gambar-gambar di dalamnya tampak seperti hidup. Ini adalah teknik yang menggunakan citra realistik untuk menciptakan ilusi optik yang menggambarkan objek dalam tiga dimensi. Trick Eye Museum menggunakan teknik ini di lantai, dinding, dan langit-langitnya, ditambah dengan instalasi yang membuatnya tampak semakin meyakinkan.

Trick Eye Museum terbagi atas beberapa area. Bagian World Masterpiece menghadirkan lukisan-lukisan klasik bergaya Eropa lama yang memungkinkan Anda berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang ada di dalam lukisan. Selanjutnya, Anda bisa memasuki negeri dongeng di bagian Fantasy. Di sinilah Anda bisa mengayuh sepeda di antara awan-awan atau duduk di kelopak bunga seperti Puteri Thumbelina.

Lepaskan ekspresi Anda di Synchro Zone, “kolam renang” yang terletak di dalam museum ini. Bergayalah seolah Anda sedang berjemur atau melakukan senam air. Keseruan yang lain menunggu di Water World. Anda bisa berselancar di atas hiu atau berada di tengah ancaman bahaya ketika seekor naga akan menerkam Anda.

Jangan lewatkan beberapa spot favorit di museum ini. Salah satunya, ilusi ruangan yang membuat Anda tampak seperti raksasa dan kurcaci. Ada juga area yang membuat kepala Anda seolah-olah terpenggal dan diletakkan di atas meja.

Keunikan Trick Eye Museum menjadikannya begitu populer di kalangan wisatawan. Jianzheng, seorang wisatawan dari China, misalnya, menjadikan Trick Eye Museum salah satu tempat yang wajib disambangi ketika berkunjung ke Seoul.

“Tempat ini sangat seru. Saya dan teman-teman saya menikmatinya. Di China ada juga tempat seperti ini, tetapi melihat lebih banyak lukisan tiga dimensi dan bisa berposes dengan lukisan-lukisan itu tetap menjadi pengalaman yang mengasyikkan,” kata Jianzheng.

 Museum es

Ketika Anda sudah mencapai area terakhir Trick Eye Museum, jangan lekas berpikir petualangan sudah berakhir. Masuklah ke pintu lain, Mirror Maze. Trick Eye Museum tahu benar bagaimana memperpanjang keseruan yang Anda rasakan dengan membuat Anda tersesat di jalan setapak serupa labirin dengan cermin-cermin berbentuk pintu di sekitar Anda. Anda mungkin berpikir sudah menemukan jalan keluar, tetapi Anda hanya akan berjumpa lagi dan lagi dengan refleksi Anda sendiri.

Tentu saja pada akhirnya Anda akan berhasil keluar dari labirin yang membingungkan itu. Dan begitu keluar, Anda akan disambut dengan Ice Museum, semacam kota atau kerajaan kecil yang semua bendanya terbuat dari es!

Anda akan bertemu dengan sinterklas, boneka salju, atau panda raksasa. Ada pula hotel yang seluruh perabotnya adalah es. Jika berani, berbaringlah di dipan es atau cobalah duduk di atas toilet es. Jika itu belum cukup seru, Anda bisa meluncur di perosotan es sepanjang 10 meter.

Selain Trick Eye Museum dan Ice Museum, tempat ini juga menjadi rumah untuk Love Museum. Area ini menyajikan gambar-gambar tiga dimensi yang lebih sensual. Karena itu, hanya pengunjung berusia paling tidak 19 tahun yang boleh masuk ke area ini.

Pada era ketika orang makin kerap berbagi foto-foto wisatanya di media sosial ini, berkunjung ke Trick Eye Museum menjadi pengalaman yang kian diincar. Meningkatkan keseruan berfoto ke level selanjutnya. [NOV]

Foto – foto : Iklan Kompas/ Fellycia Novka Kuaranita

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 12 Januari 2018