Apakah Anda saat ini masih senang bermain origami? Atau, kini giliran sang buah hati yang lebih sering memainkannya?

Berbicara tentang origami, Anda tentu tak lepas dari gambaran klise yang hadir dalam serial drama Asia maupun industri film Tanah Air. Layar acap menampilkan sosok remaja putri sedang membuat lipatan 1.000 burung bangau (crane). Apabila seseorang mampu menghasilkan burung sebanyak itu, impiannya akan terkabul. Begitulah kepercayaan yang berkembang dalam tradisi masyarakat Jepang.

China lebih dulu

Menurut etimologi, kata “origami” berasal dari bahasa Jepang, yakni “ori” yang berarti melipat dan “gami” diambil dari kata benda ”kami” yang berarti kertas. Sayangnya, penggunaan istilah yang telah mendunia ini kerap mengecoh jamak orang. Dengan yakin, kita beranggapan bahwa origami berasal dari Jepang. Padahal, sejarah mencatat bahwa China yang menjadi kampung halaman dari seni melipat kertas ini.

Origami menjadi salah satu kekayaan budaya dan seni yang telah berumur ratusan tahun. Keberadaannya di Negeri Bambu diperkirakan sejak sekitar abad pertama atau kedua. Salah satu tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan origami di China adalah Ts’ai Lun, sang penemu kertas. Ia mempersembahkan contoh kertas yang dibuat dari pohon murbei kepada Kaisar Ho Ti pada 105 Masehi.

Perjalanan masih berlanjut hingga singgah ke Jepang sekitar abad keenam. Di sinilah origami semakin berkembang dan menjadi elemen kebudayaan. Bahkan, setiap aspek kehidupan penduduk setempat selalu mengaitkan dengan origami, mulai dari aktivitas sederhana dalam kehidupan sehari-hari hingga perayaan keagamaan.

Jenis

Tak sebatas kawasan Asia, origami pun menapakkan jejak di Spanyol dan negara-negara Eropa Barat. Hingga pada akhirnya, kita mengenal aneka jenis seni melipat kertas dengan teknik kreasi yang berbeda. Misalnya, origami bergerak (action origami) yang memperlihatkan bahwa origami juga dapat bergerak dengan bantuan tangan untuk membuat gerakan seperti terbang, melayang, mengepakkan sayap, melompat, atau membuka mulut. Jenis ini mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi ketika kita masih kanak-kanak.

Beberapa contoh action origami populer adalah pesawat terbang yang dapat melayang jika dilempar dan origami kodok yang dapat melompat jika ujung belakangnya ditekan. Ada pula origami kamera mini yang seolah-olah sedang memotret jika ujung belakangnya ditekan untuk melepaskan kaitan pada bagian depan. Nah, apakah Anda ingin bermain origami lagi? [*/GPW]

noted: Menilik Sejarah Origami

foto: shutterstock