Pindah tempat tinggal adalah hal yang lazim dalam kehidupan seseorang. Pada saat itu pilihan yang harus diambil adalah menjual rumah. Namun, menjual rumah tidak segampang yang dipikirkan meskipun tren bisnis properti terus menanjak. Karena itu, beberapa orang yang tidak memiliki waktu memadai umumnya menggunakan agen properti untuk membantu menjual rumah. Tingginya kebutuhan ini membuat agen properti kian tumbuh subur. Sayangnya, tidak semua agen properti itu baik. Beberapa ada yang “nakal”. Karena itu, kenalilah agen properti tersebut.

Lisensi
Untuk mengetahui agen tersebut profesional atau tidak, cobalah mengecek lisensi agen tersebut apakah sudah terdaftar atau belum. Agen profesional biasanya mendapat dukungan penuh dari kantor agen berupa kerja sama dengan lembaga hukum, appraisal, periklanan, dan bank.

Mengetahui pasar
Agen jual profesional mengetahui pasar properti lokal. Biasanya, mereka akan menganalisis nilai investasi properti Anda secara riil dan memasukkannya ke daftar listing market. Mereka juga memiliki pengetahuan yang luas mengenai area tersebut, baik kelemahan maupun kelebihan investasi di daerah yang bersangkutan.

Memiliki “database”
Agen jual profesional harus memiliki database mengenai pembeli potensial. Hal ini untuk memudahkan mereka mencocokkan calon pembeli dengan nilai rumah yang ingin dijual. Semakin banyak cabang mereka di beberapa kota, berarti database pembeli yang dimiliki juga banyak.

Mengetahui minat
Mereka biasanya membawa langsung pembeli ke lokasi properti dan menjelaskan kepada calon pembeli. Hal ini setelah mencocokkan profil konsumen dengan nilai rumah Anda. Kemampuan ini memang dasar dari seorang agen profesional. Hal ini karena agen yang baik tidak hanya bicara, tetapi juga memberikan bukti.

Membantu negosiasi
Biasanya mereka akan bertindak sebagai penasihat, bukan sebagai perantara. Agen properti yang baik akan berusaha memberikan yang terbaik untuk menjual properti Anda dengan bernegosiasi dengan pembeli. Nah, jika sudah terjual, mereka akan mengatur dari pembayaran sampai dengan sertifikasi. [*/VTO]

foto: shutterstock