Sebagai seorang pebisnis start up, bantuan angel investor tentu menjadi harapan untuk bisa meningkatkan cakupan bisnisnya. Namun, tidak mudah untuk menarik minat angel investor agar mau menanamkan investasinya pada sebuah perusahaan start up.
Kebanyakan start up selalu gagal saat melakukan pitching di depan angel investor. Ada yang mengatakan, pitching di depan angel investor lebih susah daripada mengajukan kredit ke bank. Itu dianggap wajar karena angel investor meminjamkan uang tanpa bunga dan jumlahnya bisa sangat besar.
Agar sukses dan mendapatkan investasi dari angel investor, pertama, Anda harus memahami karakter sang investor. Kenali juga bidang bisnis yang dikerjakan sang investor. Dari sini, Anda bisa menyusun strategi baik dalam hal presentasi, berpakaian, hingga bertutur kata. Selanjutnya, buatlah skenario bisnis yang menarik.
Sebagai investor, tentunya dia pasti bertanya soal adakah posisi untuknya di dalam operasional perusahaan. Posisi di sini maksudnya bukan menguasai, tetapi untuk bisa mendapatkan informasi terkait perkembangan bisnisnya. Nah, karena itu, cobalah untuk membuat skenario terkait hal itu. Misalnya, akan seperti apakah struktur organisasi saat usaha Anda diakuisisi orang lain?Akan digunakan untuk apa saja uang dari investor?Bagaimana kemungkinan balik modalnya, hingga kemungkinan keuntungan yang mungkin didapatkan investor jika ke depannya start up Anda dibeli pihak lain?
Buatlah presentasi sebagus dan sekreatif mungkin. Kreativitas itu juga harus dimasukkan ke dalam term sheet. Investor akan sangat memperhatikan term sheet karena di situlah kesempatan Anda untuk mengungkapkan identitas bisnis, kebutuhan, hingga kerja sama yang diinginkan dengan investor. Jangan bombastis dalam membuatnya dan cobalah jujur dan sesuai dengan kebutuhan karena jika gagal, Anda tidak akan kesulitan untuk melunasi utang.
Masukkan juga semua variabel bunga, diskon, hingga waktu ke dalam term sheet. Maksudnya, jangan lupa untuk memasukkan hitungan ekonominya agar investor bisa menganalisis apakah bisnis ini menguntungkan atau tidak dalam jangka waktu tertentu.
Satu hal terakhir dan paling penting, jangan mengejar angel investor untuk cepat-cepat memberikan keputusan. Menempatkan investasi dalam jumlah besar bukanlah seperti membalik telapak tangan. Mereka juga tetap harus memperhitungkan keuntungan yang bisa diterima. Jangan membuat mereka merasa “diteror”. [*/VTO]
foto: shutterstock