Tahun 2023 dibuka dengan ancaman persoalan ekonomi dunia, yaitu resesi global. Merujuk pada siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI pada Oktober 2022 yang menyebutkan kontribusi UMKM senilai 60,5 persen terhadap penyerapan tenaga kerja. Walau bukan hal yang mudah, merintis usaha dapat menjadi langkah menguntungkan untuk diambil. Dengan salah satu metode yang dapat dicoba adalah design thinking. 

Sebelum merintis usaha tentu dibutuhkan beberapa persiapan, termasuk menentukan segmentasi pasaran dan produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Tim Brown, seorang excecutive chair dari perusahaan konsultan bernama IDEO, design thinking adalah pendekatan untuk menghasilkan ide bisnis kreatif melalui kepekaan, pola pikir, dan metode untuk memenuhi tujuan akhir.

Elemen utama dalam metode ini adalah empati, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dalam memahami pikiran, perasaan, serta kondisinya. Sehingga, pendekatan ini memiliki orientasi kepada pelanggan ataupun konsumen yang nantinya menjadi sasaran dalam usaha yang dijalankan. Dalam melakukan design thinking, terdapat lima proses yang menyertainya.

Pertama, emphatise atau memahami situasi baik dalam bentuk masalah maupun keluhan konsumen untuk kemudian menciptakan ide usaha sebagai pemenuhannya.

Kedua, define atau mendefinisikan masalah dari proses observasi, wawancara atau teknik lainnya, sehingga menemukan hal yang dibutuhkan oleh konsumen.

Ketiga, ideate yaitu tahap dalam merancang dan mengidentifikasi ide sebanyak-banyaknya. Teknik yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah brainstorming, yaitu mengumpulkan ide sebagai solusi.

Keempat, prototype yaitu memvisualisasikan ide yang telah dipilih dalam bentuk yang sekiranya relevan dengan usaha yang akan dijalankan.

Kelima, yaitu testing atau menguji coba purwarupa (prototipe) yang telah dibuat sebelumnya. Melalui tahap ini produsen dapat mengevalusi dan mengembangkan ide usahanya dengan lebih optimal karena sudah pernah diuji coba pada segmentasi pasarnya.

Kelima tahapan dalam proses design thinking itu saling berkesinambungan satu sama lain dan perlu dilakukan secara berurutan. Manfaat menerapkan design thinking ini adalah mengefektifkan dan mengefesiensikan waktu dalam menciptakan produk usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena dilakukan secara terstruktur dengan menemukan kebutuhan konsumen, menciptakan solusinya, dan melakukan uji coba.

Walau terkesan panjang, teknik-teknik yang dilakukan dapat sesederhana mungkin sesuai dengan kondisi di lapangan dan jenis usaha yang akan dijalankan. Maka dengan ini, merintis usaha bukanlah suatu hal yang mustahil dan sulit ketika melakukan persiapan dengan pendekatan yang tepat. Bahkan mendorong lahirnya beragam ide usaha yang dapat menjadi solusi pada isu kebutuhan hidup di masyarakat.

Jadi, apa ide usaha yang terlintas dalam benakmu?

Baca Juga: Menjadi Wirausaha, Memimpin Bangsa