Dalam dunia produk susu, kita sering mendengar istilah susu UHT, fresh milk, dan susu pasteurisasi. Meski semuanya adalah susu, proses pengolahan, kandungan nutrisi, rasa, serta kelebihannya berbeda.

Kontroversi baru-baru ini muncul dalam sebuah video viral di media sosial, di mana seorang ibu protes karena membeli susu UHT yang tidak disimpan dingin di toko. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah susu UHT harus disimpan dingin? Untuk menjawabnya, mari kita telusuri lebih dalam mengenai masing-masing jenis susu ini.

Proses Pengolahan dan Kandungan Nutrisi

Susu UHT (Ultra-High Temperature)

Susu UHT dipanaskan pada suhu sangat tinggi, sekitar 135-150°C, selama 2-5 detik. Proses ini bertujuan membunuh hampir semua bakteri yang ada dalam susu, sehingga membuatnya aman untuk dikonsumsi tanpa perlu pendinginan sebelum dibuka.

Susu UHT memiliki umur simpan yang panjang, biasanya hingga enam bulan jika belum dibuka. Namun, proses pemanasan tinggi ini dapat mengurangi beberapa kandungan nutrisi, seperti vitamin B dan C, meskipun sebagian besar mineral tetap terjaga.

Fresh Milk

Fresh milk adalah susu segar yang hanya melalui proses minimal, biasanya hanya penyaringan dan pendinginan. Karena proses pengolahannya minimal, kandungan nutrisinya paling utuh dibandingkan susu UHT dan pasteurisasi.

Fresh milk harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan yang sangat pendek, biasanya hanya beberapa hari. Kesegaran dan kandungan nutrisi yang utuh menjadikan fresh milk pilihan utama bagi mereka yang mencari rasa dan manfaat alami dari susu.

Susu Pasteurisasi

Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu sedang, sekitar 72°C, selama 15 detik. Tujuan proses ini adalah membunuh bakteri patogen tanpa mengubah rasa dan kandungan nutrisi secara signifikan.

Susu pasteurisasi harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan fresh milk, namun lebih pendek daripada susu UHT. Proses ini memastikan sebagian besar nutrisi dalam susu tetap terjaga, sambil menjamin keamanannya untuk dikonsumsi.

Baca juga : UHT, Teknologi untuk Melindungi Kesegaran Susu

Rasa, Tekstur, dan Keamanan Konsumsi

Proses pengolahan sangat mempengaruhi rasa dan tekstur susu. Fresh milk memiliki rasa yang lebih creamy dan segar karena tidak mengalami pemanasan tinggi. Sedangkan, susu pasteurisasi mempertahankan rasa yang hampir mirip dengan fresh milk, meski sedikit lebih ringan.

Susu UHT cenderung memiliki rasa yang sedikit berbeda, sering kali digambarkan sebagai lebih matang atau cooked, karena pemanasan ekstrem yang dialaminya. Teksturnya juga bisa sedikit berbeda, dengan susu UHT sering kali terasa lebih encer dibandingkan fresh milk dan pasteurisasi.

Sementara itu, dari segi keamanan, susu UHT adalah yang paling aman untuk disimpan pada suhu ruangan sebelum dibuka. Hal ini membuatnya menjadi susu yang sangat ideal untuk kondisi di mana pendinginan tidak selalu tersedia, seperti saat traveling.

Fresh milk dan susu pasteurisasi memerlukan pendinginan terus-menerus untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, susu UHT dan pasteurisasi mungkin lebih disarankan karena keamanannya yang lebih terjamin.

Baca juga : Jenis Susu Selain Susu Sapi

Lalu, apa pentingnya masuk pendingin?

Fresh Milk merupakan susu yang harus masuk pendingin karena tidak melalui proses pemanasan tinggi. Sedangkan susu pasteurisasi, meskipun sudah melalui proses pasteurisasi, susu ini tetap memerlukan pendinginan untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang dapat mengurangi umur simpan dan keamanannya.

Lalu bagaimana jika tidak masuk kulkas? Susu yang tidak disimpan dingin bisa mengalami perubahan rasa yang tidak diinginkan dan bahkan bisa cepat menjadi basi, terutama untuk fresh milk. Selain itu, bakteri dapat berkembang lebih cepat dalam susu yang tidak disimpan dingin sehingga meningkatkan risiko pencemaran dan infeksi bila dikonsumsi.

Memilih antara susu UHT, fresh milk, dan susu pasteurisasi tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu. Susu UHT menawarkan kepraktisan dan keamanan dengan umur simpan panjang, fresh milk memberikan rasa dan nutrisi terbaik, sementara susu pasteurisasi menawarkan keseimbangan antara rasa segar dan umur simpan yang lebih panjang.

Dengan memahami perbedaan ini, serta pentingnya pendinginan dalam menjaga kesegaran susu, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih susu yang paling sesuai untuk kamu dan keluarga.