Medieval, Kisah Kepahlawanan Abad Pertengahan

Setiap masa memiliki pahlawannya. Pada masanya, kawasan yang sekarang menjadi Republik Ceko pernah menjadi salah satu pusat kekuasaan di Eropa Tengah, ketika kerajaan Bohemia menjadi Kekaisaran Romawi Suci (Imperium Romanum Sacrum). Pada periode tersebut, muncul tokoh yang kemudian menjadi pahlawan nasional bangsa Ceko, yaitu Jan Zizka.

Zizka adalah pemimpin militer yang pada Perang Hussite (1419-1434) atau dikenal juga sebagai Perang Bohemia berpihak pada kaum Hussite. Kisahnya antara lain pernah difilmkan sutradara Ceko Otakar Vavra pada 1955 dengan judul Jan Zizka, sebagai bagian dari rangkaian film Hussite Trilogy.

Pada film Medieval, sutradara Petr Jakl mengambil pendekatan berbeda. Jika Vavra bercerita tentang kepahlawanan Zizka dalam Perang Hussite, Jakl justru berkisah tentang latar belakang dan awal mula Zizka menjadi pemimpin bangsanya, sebelum pecah Perang Hussite.

Dikisahkan, sepeninggal Raja Charles IV, kerajaan Bohemia mengalami kemunduran. Kepemimpinan Wenceslas IV (Karel Roden) sebagai penggantinya lemah sehingga timbul pemberontakan di mana-mana. Wabah penyakit yang melanda kian menambah masalah.

Satu-satunya jalan untuk meneguhkan kekuasaan Wenceslas adalah dengan penahbisannya sebagai kaisar dari Kekaisaran Romawi Suci. Namun, untuk itu Wenceslas harus menghadap ke Roma yang nyaris mustahil dilakukan, mengingat pemberontakan di mana-mana. Apalagi, di istana justru terjadi intrik dan siasat untuk menjatuhkan raja, yang diam-diam dilakukan oleh salah satu bangsawan, Rosenberg (Til Schweiger).

Mengetahui pengkhianatan Rosenberg, penasihat raja Lord Boresh (Michael Caine) memberi tugas rahasia kepada tentara bayaran bernama Jan Zizka (Ben Foster). Ia ditugaskan untuk menculik Putri Katherine (Sophie Lowe), tunangan Rosenberg. Tujuannya, agar Rosenberg tidak macam-macam sehingga penahbisan Wenceslas dapat dilakukan.

Konflik batin

Zizka digambarkan sebagai prajurit yang setia dan mengabdi kepada raja. Ia juga teguh memegang prinsip, antara lain tidak boleh menculik perempuan. Sehingga, tugas itu memunculkan konflik dalam dirinya. Dalam keyakinannya, menculik Putri Katherine bisa membawa nasib buruk.

Namun, Zizka tetap melaksanakan tugas tersebut. Ia pun diburu oleh pasukan kerajaan di bawah komando Torak, yang tidak lain adalah mentor Zizka.

Medieval banyak berkisah tentang pergolakan batin yang akhirnya membentuk jati diri Zizka. Melihat situasi yang berkembang, ia mulai mempertanyakan apakah harus tetap mengikuti perintah untuk membawa Putri Katherine ke istana berburu raja.

Zizka memutuskan mengubah rencana. Keputusan itu membuat adiknya memperingatkan bahwa ia melanggar apa yang diajarkan oleh ayahnya. Melawan apa yang selama ini dipegang teguh, Zizka hanya berujar bahwa ayahnya salah.

Yang dipahami oleh Zizka dan orang-orang pada masanya, seseorang menjadi raja karena dipilih Tuhan. Namun, ternyata raja juga adalah manusia dan bisa salah, sehingga tak selalu harus dituruti.

Sejarah kemudian mencatat, Zizka menjadi pimpinan pasukan Kaum Hussite, pemberontak yang memiliki pandangan agama berbeda dengan yang diakui kerajaan. Film ini mengungkapkan, saat menjalankan misinya, Zizka banyak dibantu oleh Kaum Hussite. Belakangan, ia didapuk menjadi pemimpin mereka, terutama karena kepiawaian strategi militernya.

Dalam sejarah, Zizka tercatat sebagai panglima yang tidak terkalahkan dalam pertempuran. Yang mengesankan, hal itu dicapai dengan pasukan yang sering kali kalah jauh, baik dari sisi jumlah maupun persenjataan. Toh, berkat kecerdikan dan kejelian melihat situasi, Zizka mampu membalikkan situasi dan menang.

Sebagian besar kisah dalam film ini rekaan dan dramatisasi semata. Antara lain karena dokumentasi seputar kehidupan Zizka juga terbatas. Namun, sebagai kisah kepahlawanan yang merakyat, Medieval sangat menginspirasi.

Berbeda dengan versi Vavra yang menggunakan bahasa Ceko, dialog dalam Medieval menggunakan bahasa Inggris untuk menjangkau khalayak lebih luas. Medieval juga menjadi film Ceko dengan anggaran terbesar, senilai 500 juta koruna atau 20,3 juta dollar AS (sekitar Rp 319 miliar).

Namun, jumlah itu sepadan dengan upaya menghadirkan tamasya visual ke abad pertengahan, dengan lanskap Ceko yang ciamik, prajurit berkuda, kastel seperti dalam negeri dongeng, serta adegan-adegan peperangan yang brutal.

Medieval menjadi tontonan menarik untuk penggemar kisah sejarah, khususnya Eropa abad pertengahan. Film ini akan segera diputar di layar lebar Tanah Air.