Lansia atau yang sudah berumur 60 tahun ke atas kerap bertanya-tanya apakah aman bagi mereka untuk berpuasa. Agar tetap bisa beribadah, ada cara berpuasa untuk lansia.

Menurut sejumlah pakar kesehatan, lansia dengan kondisi kesehatan yang secara umum baik dapat berpuasa. Sementara itu, lansia yang punya kondisi kesehatan khusus, mengalami penyakit komplikasi, atau terlalu kurus disarankan untuk tidak berpuasa.

Bagi para lansia, masalah serius yang bisa terjadi akibat memaksakan diri berpuasa salah satunya adalah dehidrasi. Apalagi, kebanyakan lansia mengalami berkurangnya sensitivitas akan rasa haus. Berpuasa, bagi lansia yang secara fisik lemah, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia atau kadar glukosa darah yang rendah, hiperglikemia, gangguan metabolisme, berkurangnya konsentrasi, dan meningkatnya kelelahan.

Meski begitu, jika dilakukan oleh lansia yang sehat dan dengan cara yang benar, berpuasa justru dapat meningkatkan kesehatan. Berikut ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa memberikan manfaat optimal untuk lansia.

1. Cegah dehidrasi

Agar terhindar dari dehidrasi, orang yang sudah tua harus meminum air yang cukup secara reguler, terutama setelah berbuka puasa. Saat sahur, usahakan minum dua gelas air. Hindari pula minuman berkafein untuk memastikan tubuh mendapatkan sumber hidrasi terbaik. Namun, jangan pula minum terlalu banyak sekaligus karena ini dapat melarutkan elektrolit tubuh.

2. Pilah makanan, fokus pada nutrisi

mineral dan kurma

Sementara kebutuhan kalori lansia mungkin akan menurun, kebutuhan nutrisi tetap sama, atau bahkan meningkat. Oleh karena itu, asupan gizi menjadi krusial bagi lansia. Jangan asal kenyang. Pilahlah dengan baik makanan dan nutrisi yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Konsumsi makanan yang padat gizi agar kebutuhan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak terpenuhi. Upayakan keragaman gizi. Dalam pola makan harian, ketika sahur dan berbuka puasa, lansia bisa mengombinasikan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, susu, dan makanan berprotein tanpa lemak. Tambahkan juga kurma sebagai sumber gula, serat, karbohidrat, potasium, dan magnesium.

Baca juga :

3. Konsumsi suplemen bila perlu

Apabila lansia merasa kesulitan memenuhi semua kebutuhan gizi karena pola makan yang berubah menjadi hanya dua kali sehari, konsultasikan dengan dokter apakah lansia membutuhkan suplemen vitamin atau mineral. Cek dosis yang sesuai kebutuhan, juga apakah ada kontraindikasi seandainya lansia sedang mengonsumsi obat lain.

4. Tetap aktif bergerak

Kunci lain untuk tetap bugar, baik ketika berpuasa maupun tidak berpuasa, adalah menjaga tubuh tetap aktif. Bagi lansia, olahraga ringan dapat memperlancar sirkulasi darah dan mengendurkan otot yang kaku. Karena sedang berpuasa, apabila merasa berat melakukan pada pagi hari, alihkan ke sore hari menjelang berbuka puasa atau satu jam setelah berbuka puasa. Berjalan kaki kecil di taman rumah, kompleks, atau bahkan di dalam rumah; peregangan; atau olahraga ringan lain akan membuat tubuh lebih fit selama berpuasa.

5. Tidur cukup

Kurang tidur menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi lansia. Durasi tidur ideal bagi lansia hampir sama dengan manusia dewasa pada umumnya, yaitu 6–8 jam per hari. Karena harus bangun lebih awal untuk sahur, perhatikan kapan lansia sudah harus tidur. Tidur cukup juga akan membantu lansia terhindar dari dehidrasi.