Salah satu hal yang sering dikeluhkan sebagian orang saat berpuasa adalah bau mulut yang timbul. Padahal, kita tidak ingin bau mulut selama berpuasa. Bau kurang sedap ini erat kaitannya dengan bakteri yang ada dalam rongga mulut kita.

Penyebab bau mulut

Menurut penelitian, setidaknya terdapat ratusan spesies bakteri yang tinggal dalam rongga mulut. Sebagian dari bakteri ini akan mencerna protein yang tertinggal dalam rongga mulut ketika makan. Kemudian, bakteri ini pula yang akan menghasilkan senyawa yang mengandung belerang, lalu menguap dan menimbulkan bau mulut.

Aktivitas gigi yang mengunyah kemudian bercampur dengan air liur dan menelan, membuat bakteri akan ikut tertelan. Ketika berpuasa, tidak ada aktivitas mengunyah sehingga tentu saja akan menimbulkan bau tidak sedap.

Belum lagi sisa-sisa makanan yang menumpuk di gigi, sela gigi, gusi, dan lidah juga dapat menimbulkan bau kurang sedap. Bahkan, bau mulut juga timbul karena produksi air ludah dalam mulut berkurang karena tidak adanya asupan cairan selama berpuasa.

Namun, bukan berarti bau mulut tidak bisa dihalau. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bau mulut, antara lain sebagai berikut.

1. Bersihkan area mulut

sikat gigi

Menyikat gigi merupakan kegiatan penting yang tidak boleh dilewatkan. Sangatlah penting untuk selalu menyikat gigi usai sahur (bukan sebelum sahur), usai berbuka puasa, serta sebelum tidur. Sikat pula bagian gusi dengan lembut.

Bila perlu, berkumurlah dengan cairan khusus usai menyikat gigi. Jika masih ada sisa daging yang menyelip di gigi, bersihkan menggunakan benang gigi. Sikat juga permukaan lidah dengan alat pembersih lidah. Cara ini membantu mengurangi bau mulut.

2. Perhatikan asupan makanan

Untuk mengurangi bau mulut saat berpuasa, perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi selama sahur atau berbuka. Hindari makanan yang berbau tajam seperti duren, bawang merah, petai, dan jengkol.

Konsumsi protein yang baik antara lain ikan. Selain gizinya baik, protein yang berasal dari daging ikan menghasilkan belerang menguap yang paling minimal dibandingkan dengan daging ayam dan daging sapi.

3. Cukupi kebutuhan cairan pada tubuh

Salah satu caranya adalah banyak minum, makan sayur berkuah, atau makan buah dan sayur yang banyak mengandung air.

Selama Ramadhan, ada baiknya Anda menghindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi. Kafein memiliki efek diuretik yang membuat orang lebih sering berkemih sehingga dapat menjadi dehidrasi saat berpuasa.

4. Batasi konsumsi garam

Batasi juga penggunaan garam, penyedap rasa, kecap asin, saus, dan tauco yang banyak mengandung garam, karena garam berlebih dapat membuat mulut menjadi kering dan haus.

5. Konsumsi jus buah

Jika termasuk orang yang suka berbuka puasa dengan mengonsumsi jus buah, ada baiknya jika kali ini Anda makan buah dan sayur secara langsung karena kegiatan mengunyah akan membantu mengurangi bau mulut ketika berpuasa.

6. Berhenti merokok

Berpuasa sejatinya merupakan cara kita untuk mengendalikan hawa nafsu. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda berhenti merokok karena rokok dapat menimbulkan bau mulut yang kurang sedap dan gangguan kesehatan dalam rongga mulut dan bagian tubuh lainnya.

Jika beberapa cara di atas bau tidak sedap masih menghantui Anda selama puasa, bisa jadi bau mulut yang timbul merupakan tanda adanya infeksi di rongga mulut (gigi), tenggorokan, dan lambung. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.