Lari selama ini dikenal sebagai olahraga yang sederhana dan mudah. Berbekal sepatu lari yang nyaman dan pakaian yang menyerap keringat, Anda bisa berolahraga lari tanpa menuntut lokasi yang berpendingin atau fasilitas tertentu. Meskipun dikenal sebagai salah satu cabang olahraga, belakangan ini cenderung dianggap sebagai tren dan tidak lagi murah.

“Sekarang mulai banyak orang yang sengaja membeli sepatu lari yang mahal agar terlihat keren, arm band agar bisa meletakkan ponsel di lengan, headphone yang anti-air agar bisa dengar musik walau berkeringat, upload di Path atau Facebook. Padahal, larinya cuma sebentar, habis itu jajan seperti makan bubur,” tutur Aditya Wira (28) atau Adit, seorang pelajar Indonesia di Amerika Serikat.

Menurut Adit, dengan cara lari sebentar dan lebih mengutamakan penampilan, manfaat lari untuk olahraga menjadi kurang efektif. Seharusnya lari memang menjadi olahraga yang dilakukan secara rutin dan bukan karena ingin tampil.

Bayu Edmiralda (29) juga mengakui bahwa lari sempat hanya dianggap sebagai tren oleh sebagian orang. Bahkan, ia pun sempat vakum berolahraga lari selama sekitar setahun karena merasa banyak orang berlari karena tren. Ia baru aktif lari kembali pada sekitar Maret 2014.

“Banyak banget yang ikut lari karena hanya tren. Saya mulai lari lagi karena sekarang mungkin lebih stabil, orang yang rutin lari memang benar-benar suka lari,” kata Bayu.

Bayu mengakui, ia lebih menyukai lari dibandingkan olahraga lainnya. Selain mudah dilakukan, ada manfaat kesehatan untuk tubuh seperti menyehatkan paru-paru dan jantung. Secara rutin, ia lari sekitar tiga kali dalam seminggu, yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu pagi hari.

“Lari is easy way to make feel good for yourself. Setelah lari, biasanya emosi kita jadi lebih baik.

Lari juga bisa untuk melawan diri sendiri. Kita melawan rasa capek atau rasa ingin berhenti. Ada motivasi dan kepuasan kalau kita ikut race dan sampai finis,” papar Bayu.

Banyak manfaat lari yang dirasakan Bayu, lebih-lebih ketika ia bergabung dengan komunitas lari. Ia mengaku mendapatkan banyak informasi tentang cara lari yang benar dan sehat. Bayu pun semakin mengenali diri sendiri seperti mengetahui batasan detak jantung saat lari, asupan gula, pemilihan karbohidrat yang tepat, dan pemulihan atau istirahat setelah melakukan aktivitas lari.

Sementara itu, Adit mengakui, olahraga lari memang telah menjadi gaya hidup sehat orang Amerika. Di Negeri Paman Sam, orang lebih suka lari sendiri-sendiri atau tidak berkelompok.

“Di sini (Amerika Serikat), lari memang dianggap sebagai olahraga. Dari 50 orang teman sekelas saya, 3 orang di antaranya penghobi lari rutin. Banyak orang yang lari sore atau malam di sekitar taman atau ikut jalur street car, semacam trem,” kata Adit.

Melihat pengalaman Adit dan Bayu, Anda pun tinggal menentukan, apakah aktivitas lari selama ini sekadar ikut-ikutan atau ingin menjalankan gaya hidup yang sehat? Jika tertarik lari, tetapi merasa kurang termotivasi, ada baiknya Anda mengikuti kompetisi lari atau lari maraton yang belakangan ini banyak diadakan di sejumlah kota besar.

Rata-rata, gelaran lari diadakan pada pagi hari. Namun, tidak dengan ajang yang akan diadakan pada 15 November 2014 di Mall @Alam Sutera. Event yang bertajuk Kompas Lantern Night Run ini diadakan pada senja hingga malam hari.

Pengalaman berbeda akan Anda dapatkan dalam Kompas Lantern Night Run. Dengan biaya pendaftaran umum Rp 200.000 (jika pelajar/mahasiswa hanya Rp 170.000, pasangan/2 orang Rp 340.000, dan berkelompok 4 orang Rp 640.000), sejumlah fasilitas akan didapatkan. Di antaranya bib number, jersey Reebok, medali, finisher lantern, glowstick, dan refreshment.

Bagi penggemar fotografi, dalam acara ini juga terdapat Alam Sutera Photo Competition. Bagi yang ingin berwisata kuliner, tersedia Culinary & Culture Fest yang menyediakan aneka jenis makanan dari lokal Indonesia, Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang. Peserta juga akan dihibur oleh pertunjukan apik seperti Barongsai dan Reog Ponorogo. Jangan lewatkan pula penampilan seru dari Tompi yang akan mempersembahkan lagu-lagu andalannya.

Pengalaman langka ini sayang untuk dilewatkan. Anda dan teman atau keluarga bisa mendaftarkan diri dengan mengakses www.print.kompas.com. Selain sehat, pengalaman seru akan Anda dapatkan dari Kompas Lantern Night Run. [MIL]

noted: lari, gaya hidup atau tren?