Kolaborasi besar antara Inggris dan Indonesia resmi dimulai melalui penandatanganan kontrak senilai 247 juta dolar AS untuk memodernisasi rumah sakit militer di bawah Kementerian Pertahanan RI. Sebanyak 13 kontrak ditandatangani dalam acara resmi yang digelar di ajang Indo Defence, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Layanan Kesehatan dan menjadi inisiatif perdana dari mitra asal Eropa di sektor kesehatan Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur kesehatan nasional dan meningkatkan akses layanan yang berkualitas bagi para personel militer dan keluarganya.

Didukung penuh oleh Department of Business and Trade (DBT) serta UK Export Finance (UKEF) dari Inggris, proyek ini juga membuka peluang kerja sama teknologi dan ekspor bagi industri kesehatan Inggris, termasuk produsen peralatan medis dan pengembang sistem digital yang biasa mendukung National Health Service (NHS).

Stéphane Terranova, CEO Ellipse Projects. menyambut baik kemitraan ini sebagai momen penting. “Proyek ini mencerminkan ambisi kami untuk memberikan solusi konkret dan berkelanjutan yang disesuaikan dengan prioritas negara mitra kami,” ujarnya. “Ini juga merupakan hasil dari upaya kolektif yang luar biasa oleh tim kami di Indonesia, Inggris, dan Perancis.”

Arnaud Cudel, selaku Direktur Penjualan, menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari komitmen mendukung visi besar Presiden Prabowo dalam membenahi sistem kesehatan Indonesia. “Kami berkomitmen menghadirkan infrastruktur berdampak yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” tegasnya.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang desain dan pelaksanaan infrastruktur publik berskala besar, mitra dari Inggris ini membawa keahlian dalam peralatan medis, sistem digital kesehatan, dan manajemen rumah sakit modern. Dengan pendekatan yang berorientasi lokal dan kolaboratif, proyek ini akan dikelola secara dekat dengan pemangku kepentingan di Indonesia.

Inisiatif ini tak hanya menjadi langkah konkret dalam transformasi layanan kesehatan pertahanan, tetapi juga simbol dari kemitraan strategis dan jangka panjang antara dua negara yang saling memperkuat di bidang teknologi dan pembangunan berkelanjutan.