Kisah secangkir kopi menarik untuk disimak dan ditelusuri. Bayangkan perjalanan panjang, dari biji kopi hingga akhirnya menjadi sajian minuman berkualitas. Akan terasa semangat dan dedikasi orang-orang di belakangnya. Dari tangan-tangan merekalah kita dapat menikmati secangkir kopi tubruk atau espresso dengan cita rasa nan berkelas.

Berkelas bukan hanya bermakna minuman kopi itu tersaji di kedai-kedai kopi “mutakhir”. Di rumah pun, kita tetap dapat membuat minuman kopi yang berkelas. Apalagi jika biji kopi yang digunakan berasal dari dalam negeri. Terasa lebih spesial.

02

Seperti yang kita ketahui bahwa ngopi telah menjadi “ritual” sejak dulu kala. Diyakini atau tidak, banyak obrolan terasa menjadi lebih ringan dan mencair ketika dilakukan sembari ngopi.

Kini, kopi sebagai bahan utama ngopi pun tak bisa lepas dari pembicaraan. Banyak masyarakat awam mulai tertarik untuk mengenal kopi secara lebih jauh. Dari mana biji kopinya, apa jenisnya, bagaimana cara me-roasting menggilingnya, hingga menyeduhnya. Belum lagi, alat apa saja yang digunakan dan seperti apa karakteristik kopinya. Hingga akhirnya tersaji dalam secangkir kopi, seluruh kisah tersebut menjadi kegiatan menarik untuk diikuti.

Semakin meningkatnya ketertarikan orang terhadap kopi, bukan sebatas pada saat mengonsumsinya, membuat pihak-pihak yang bergerak di industri ini mulai membuka diri. Baik produsen, distributor, maupun kedai kopi mulai membuka kelas-kelas tentang kopi atau coffee class untuk masyarakat awam yang tertarik mengenal kopi lebih dalam. Coffee class tersebut ada yang berlangsung sehari saja dan ada juga yang sifatnya berkelanjutan.

Laboratorium kopi

Coffee class tak lengkap rasanya jika tak didukung dengan tempat dan teknik yang benar-benar mumpuni. Indonesia boleh berbangga karena kini memiliki laboratorium kopi atau coffee lab pertama yang telah tersertifikasi oleh Specialty Coffee Association of America (SCAA). Coffee lab yang kini juga telah menjadi Kampus SCAA berada di bawah naungan Caswells Coffee yang berlokasi di Jalan Ampera Raya Nomor 9, Jakarta Selatan.

Kampus SCAA baru ini dibuka pada awal tahun ini, setelah melalui persiapan selama 6 bulan pada tahun lalu. Caswells Coffee berhasil menambah Kampus SCAA di Asia Tenggara, yang semula baru ada di Singapura dan Thailand. Kehadiran coffee lab ini sangat memungkinkan khususnya bagi para penggiat kopi untuk mengasah kemampuan mereka tentang kopi lebih tajam.

“Kami harus melalui serangkaian tes agar bisa disahkan sebagai Kampus SCAA. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, beberapa di antaranya mulai pencahayaan ruangan, kekedapan ruangan, tinggi meja, jarak dari satu meja ke meja lain, kualitas air, boiler air, sampai dengan sample roaster dicek,” papar Marketing Communications Caswells Coffee Ajeng Puspita.

07

Kampus SCAA menghadirkan kelas Pre Q sebagai ajang persiapan bagi para peserta yang ingin mengikuti tes Q Grader, yaitu pencicip kopi arabika profesional yang diakreditasi oleh Coffee Quality Institute. Jangan khawatir bagi masyarakat yang bukan bertujuan profesional juga dapat mengikuti kelas kopi lainnya yang diadakan oleh Caswells, salah satu contohnya cupping class.

“Kehadiran laboratorium kopi sekaligus yang berfungsi sebagai Kampus SCAA oleh Caswells ini sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan dunia perkopian di Indonesia. Diharapkan pula, coffee lab ini dapat menjadi wadah yang tepat bagi mereka yang ingin mengenal kopi lebih dalam,” terang Q Grader Instructor Resianri Triane.

Keberadaan laboratorium kopi Caswells ini juga untuk mempererat hubungan dengan para petani kopi lokal Indonesia.

“Awal tahun ini, kami mengundang para petani kopi lokal dari Sumatera Utara untuk berbagi ilmu dan pengetahuan di laboratorium kopi ini. Kami update ke mereka tentang perkopian Indonesia saat ini, bagaimana kedai-kedai kopi mulai menjamur di kota-kota besar, dan berbagai ilmu para petani lokal agar dapat mengolah kopinya menjadi lebih berkualitas. Kami juga mendapatkan banyak ilmu dan cerita dari mereka tentang bagaimana mereka mengolah kebunnya. Walau tampak sederhana, pengetahuan kopi mereka lebih dalam. Semoga ke depannya kami bisa mengundang petani kopi lokal lainnya,” pungkas Ajeng. [ACH]

noted: laboratorium kopi di tengah kota