Dompet digital dan kode QR sebagai pengganti transaksi tunai berkembang secara pesat di kalangan generasi muda sebagai cara praktis bertransaksi. Sebab, kemudahan yang ditawarkan membuat proses transaksi terasa lebih efisien.

Bank-bank di Indonesia juga berlomba menciptakan aplikasi yang dilengkapi fitur scan barcode agar proses transaksi dapat berlangsung lebih ringkas. Inilah alasan transaksi nontunai kian menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam urusan finansial.

Namun, di balik kelebihan yang ditawarkan, transaksi nontunai juga memiliki kekurangan, bahkan menimbulkan beberapa risiko kerugian. Contohnya, gaya hidup bisa semakin boros karena sulit mengontrol keluar masuknya dana. Pengeluaran sering tidak terasa karena intensitas kita memeriksa rekening menjadi lebih jarang.

Jika sebelumnya kita akan pergi ke ATM atau ke bank untuk menarik uang atau sekadar memeriksa jumlah saldo di rekening, kini kita melakukan transaksi kapan pun dan dari mana pun tanpa memerlukan uang fisik. Akibatnya, sering kita “mengabaikan” jumlah saldo di rekening dan pada saatnya kita tidak bisa bertransaksi lagi karena saldo tidak mencukupi, barulah kita sadar betapa borosnya kita selama ini.

Cara mengontrol pengeluaran

Demi menghindari gaya hidup boros, penting bagi kita untuk melakukan kontrol keuangan, terutama pengeluaran. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menerapkan hidup hemat. Beberapa cara di bawah ini bisa menjadi rujukan.

  1. Catat pengeluaran

Poin utama dalam mengontrol pengeluaran adalah mencatat setiap kali dana keluar. Akan lebih baik jika kita mencatat rencana pengeluaran pada awal bulan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui sisa uang yang bisa digunakan untuk dana cadangan.

Saat ini, ada banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk menyisihkan uang. Misal saja, pengeluaran konstan setiap bulannya untuk makan, indekos (kos/kontrak), dan transportasi. Selanjutnya, kita dapat memasukkan nominalnya. Dengan melakukan itu, pengeluaran Anda terjamin akan lebih terkontrol.

  1. Membedakan kebutuhan dan keinginan

Cara lain yang dapat dilakukan untuk menjauhkan diri dari kebiasaan boros adalah membedakan kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan kebutuhan, kesampingkan keinginan.

Sebagai seseorang yang telah dewasa, kita seharusnya lebih sadar untuk mendahulukan kebutuhan yang mendesak dan menahan diri untuk memenuhi keinginan kita. Terlebih di tengah banyaknya godaan promosi yang bisa membuat pengeluaran membengkak.

  1. Pisahkan rekening tabungan

Untuk mempertahankan kontrol keuangan tetap stabil, pastikan kita tetap memiliki tabungan. Tidak masalah jumlah uang yang kita tabung setiap bulan tak terlalu banyak, yang penting rutinlah menabung. Ingatlah pepatah latin: adde parvum parvo, manus acervus erit alias sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Memang, kemudahan transaksi nontunai acap membuat kita lupa menabung. Oleh sebab itu, pisahkan rekening untuk tabungan dengan rekening pengeluaran sehari-hari. Saban menerima gaji atau penghasilan pada awal bulan, segera transfer sebagian ke rekening tabungan. Kita bisa memilih bank yang menerapkan biaya administrasi bulanan paling minim.

Baca juga:

Ketahui Penyebab Susah Untuk Menabung

Mudah-mudahan tips tersebut berguna, ya. Kontrol keuangan menjadi kunci sukses menuju merdeka finansial pada masa depan.