Kendaraan pribadi sering kali dikaitkan dengan prestise dan status sosial. Seseorang akan berupaya semaksimal mungkin demi mendapatkannya karena jenis dan merek kendaraan yang dimiliki akan merepresentasikan diri sendiri terhadap publik. Inilah yang membuat bias antara kebutuhan atau keinginan.

Salah satu kendaraan pribadi yang masih diminati adalah sepeda motor. Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah sepeda motor mencapai 68,8 juta pada 2011. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 7,7 juta dari tahun sebelumnya dan diduga akan terus meningkat sepanjang tahun.

Kemudahan sistem pembelian menjadi salah satu faktor pendukung tingginya minat beli masyarakat terhadap sepeda motor. Beberapa dealer tak segan-segan menawarkan cicilan yang tergolong ringan. Beberapa produsen pun menawarkan harga yang relatif terjangkau di pasaran.

Alasan lainnya adalah sepeda motor kerap diandalkan sebagai kendaraan gesit nan lincah untuk menyiasati kemacetan di jalan raya. Namun, setiap pilihan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Apabila memilih untuk menjadi pengendara sepeda motor, Anda perlu bersikap tanggung jawab saat berkendara, salah satunya dengan menjunjung tinggi etika.

Kemacetan di kota besar ternyata mampu memicu pengendara memutar otak dan mencari akal untuk menghindarinya. Alhasil, trotoar yang diperuntukkan pejalan kaki pun “dijajah” para pengendara sepeda motor. Pengendara yang bertanggung jawab tentu tidak akan melintasi jalur yang bukan peruntukannya seperti trotoar ataupun jembatan penyeberangan.

Selain etika dan peraturan rambu lalu lintas yang perlu ditaati, konsekuensi lain ketika menjadi pengendara adalah memperhatikan safety riding. Jangan sampai Anda membonceng lebih dari satu orang dewasa karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Muatan yang dibawa sebaiknya tidak berlebihan agar keseimbangan sepeda motor tetap terjaga.

Berhati-hatilah pula saat berkendara pada kondisi hujan, khususnya dalam menjaga jarak dengan kendaraan yang lain agar tidak terjadi tabrakan beruntun. Gunakanlah kecepatan yang rendah pada saat berbelok agar laju sepeda motor tetap terkendali. [GPW]