“Hmm, segarnya berkubang di lumpur ini! Apalagi cuaca siang ini begitu panas,” gumam Kibo si Kerbau. Setiap hari, Kibo memang suka berkubang lumpur di Rawa Menggala, Tulangbawang, Lampung.
Tidak lama kemudian, Bang-Bang si Bangau terbang mendekat.
“Hai, Kibo? Kamu tidak datang ke acara ulang tahunnya Obing si Kambing?” tanya Bang-Bang.
“Aku malas, Bang-Bang. Di acara itu, pasti tidak ada yang mau berteman denganku,” keluh si Kibo. “Kemarin saja, saat aku menghadiri ulang tahun Vivi si Sapi, semua teman menjauhiku. Tidak ada satu pun yang mau duduk di dekatku.”
Mendengar penjelasan si Kibo Kerbau, Bang-Bang merasa kasihan.
“Maaf, Kibo. Bolehkah aku bertanya padamu?” tanya Bang-Bang kemudian.
“Boleh!”
“Sebelum ke rumah Vivi si Sapi, apakah kamu juga berkubang seperti ini?”
“Benar, Bang-Bang! Karena terburu-buru, aku tidak sempat mandi lagi,” jawab Kibo jujur.
Bang-Bang si Bangau manggut-manggut. Ia paham masalah sebenarnya.
“Aku tahu masalahmu, Kibo!” seru Bang-Bang tiba-tiba. “Aku akan membantumu! Kita akan berangkat bersama ke acara si Obing. Aku yakin, teman-teman tidak akan menjauhimu lagi!”
Kibo berseru, “Bagaimana caranya kamu membantuku agar teman-teman tidak menjauhiku lagi, Bang-Bang?”
Bang-Bang lalu membisiki sesuatu ke telinga Kibo.
Beberapa saat kemudian, Kibo si Kerbau sudah selesai mandi. Ia terlihat bersih. Kulitnya mengilap meskipun berwarna gelap.
Bang-Bang yang melihat penampilan Kibo tersenyum senang. “Ayo, Kibo, kita berangkat!”
“Siap, Bang-Bang!” tanggap Kibo.
Keduanya pun bergegas menuju rumah Obing si Kambing. Sesampainya di sana, ternyata sudah banyak yang hadir. Ada Vivi si Sapi, Beki si Bebek, Ruru si Rusa, Jaja si Gajah dan teman-teman lainnya. Mereka semua begitu akrab sambil menikmati hidangan ultah yang disediakan Obing si Kambing.
Begitu melihat Kibo dan Bang-Bang datang, mereka sontak terdiam. Beberapa saat mereka tampak memperhatikan penampilan Kibo. Namun akhirnya, mereka kompak berseru, “Selamat datang, Kibo dan Bang-Bang!”
Kibo pun terkejut. Ia tak menyangka akan mendapat sambutan yang baik dari teman-temannya itu.
Bang-Bang si Bangau lalu berkata, “Tuh, kan, Kibo! Sekarang, mereka semua sudah mau berteman denganmu lagi, bukan?”
Kibo si Kerbau pun tersipu. Ia kini menyadari, kemarin itu teman-temannya bukannya tidak mau berteman dengannya, tapi rupanya mereka menjauhi dirinya karena badannya yang selalu kotor dan bau.
Semenjak itu, Kibo lalu bertekad untuk selalu menjaga kebersihan badannya. Jadi, setelah berkubang lumpur, Kibo selalu membersihkan dirinya dengan baik. Ya, Kibo kini menerapkan pepatah, “bersih pangkal sehat”.*
Penulis: Mas Oco
Pendongeng: Kak Resha (IG: @kakresha)
Ilustrasi: Regina Primalita
Baca juga dongeng lainnya: