Ardan tinggal di Jepara, Jawa Tengah, bersama papa dan mamanya. Siang ini, sepulang dari membeli buah naga di pasar dekat rumahnya, Ardan mencium bau harum dari arah ruang makan. Sontak, Ardan berlari dan di meja ruang makan ia menemukan sayur daun katuk dicampur irisan pepaya muda, ikan nila goreng, dan tempe goreng terhidang di meja.

Hmmm… baunya sedap,” ujarnya sambil hendak meraih tempe goreng yang ada di meja.

Eitsss…” Sebelum tempe itu diraihnya, tiba-tiba tangan Ardan dipegang Mama. “Cuci tangan dahulu, Sayang,” Mama mengingatkan.

“Tapi, tangan Ardan bersih, kok, Ma, lihat!” ujar Ardan sambil memperlihatkan telapak tangannya yang terlihat tak bernoda.

“Tidak ada noda itu belum tentu bersih. Apalagi kan Ardan habis beli buah naga naik sepeda. Jadi, tangan Ardan habis pegang sepeda, pegang uang buat beli buah naga, dan pegang tas berisi buah naga. Jadi, tangan Ardan sudah tidak bersih lagi, sudah tertempel kuman. Nah, biar kumannya tak menimbulkan penyakit, yuk, cuci tangan dulu!” ujar Mama.

Ardan lalu menuju wastafel untuk cuci tangan. Ia menggosok-gosokkan sabun ke permukaan tangan, sela-sela jari, kuku, dan punggung tangan. Setelah itu, ia membilasnya dengan air mengalir sampai busa sabun bersih. Tak lupa, ia mengeringkan tangannya dengan lap bersih.

“Sudah Maaa…” ujarnya sambil memperlihatkan tangannya yang bersih dan berbau harum.

“O ya Ma, kenapa sih, kita harus selalu cuci tangan? Apa gara-gara takut tertular virus corona?” tanya Ardan.

“Lho, sebelum virus itu datang dan menyebar, Mama kan sudah sering mengingatkan Ardan untuk selalu cuci tangan?” tanggap Mama.

Ardan berpikir. Iya sih, Mama memang sering mengingatkannya untuk selalu mencuci tangan setiap ia habis pulang sekolah, setelah bermain, sebelum dan sesudah makan, pokoknya setelah beraktivitas.

“Cuci tangan itu penting, Sayang. Tak hanya karena ada wabah virus corona. Cuci tangan membuat kita terhindar dari bakteri penyebab penyakit, mencegah diare, mencegah cacingan, menghambat penyebaran flu, dan masih banyak lagi.”

“Wah, banyak sekali manfaat cuci tangan ya, Ma?”

Mama tersenyum.

”Meski kelihatan sepele, dampaknya besar bagi kesehatan. Makanya, kamu juga kan jarang sakit karena Mama selalu mengingatkan kamu untuk mencuci tangan,” ujar Mama sambil mengambilkan sayur daun katuk dicampur irisan pepaya muda ke piring Ardan.

Ardan mengangguk. Ia lalu berdoa. kemudian menyantap makanan yang ada di hadapannya. Hmm… rasanya nikmat sekali. Setelah makan, ia tak lupa mencuci tangan. Ardan kini sudah paham bahwa mencuci tangan itu sangat penting untuk kebersihan dan kesehatan diri.*

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Salsabila Zahratusysyita
Pendongeng: Paman Gery (IG: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita