Usia 0-2 tahun merupakan golden period bagi seorang anak. Periode ini menjadi masa terbaik untuk memberikan stimulasi sejak dini. Pada masa golden period, segala hal yang diajarkan dan dialami oleh anak akan terserap dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi para orangtua untuk memberikan stimulasi dini yang tepat secara aktif agar perkembangan dan kemandirian si kecil optimal.
Tidak hanya memberikan stimulasi agar tumbuh kembang optimal, orangtua juga perlu menjaga kesehatan kulit bayi sebagai langkah awal pemberian stimulasi dini. Caranya antara lain dengan memperhatikan aspek kebersihan dan kenyamanan.
Menurut dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, MARS, dalam seminar optimalisasi tumbuh kembang bayi yang digagas oleh salah satu produsen popok sekali pakai, kebersihan dan kenyamanan merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan dalam menjaga kesehatan kulit bayi, khususnya pada usia 0–24 bulan ketika kulit bayi masih sangat sensitif. Menjaga kebersihan kulit pada bayi dapat menghindari mereka dari berbagai gangguan atau penyakit, seperti gatal-gatal, ruam, dan infeksi saluran urine.
Selain kebersihan, aspek kenyamanan pada kulit bayi pun penting untuk diperhatikan agar mereka dapat bebas bergerak secara aktif, terutama ketika memasuki usia 6–9 bulan pada saat sudah mulai belajar merangkak, berguling dan seterusnya.
Di seminar tersebut, dr Tiwi mengungkapkan, “Struktur kulit pada bayi usia 0–2 tahun sangat tipis karena ikatan antarselnya masih lemah dan halus. Kulit bayi juga memiliki pigmen yang lebih sedikit sehingga belum mampu mengatur temperatur seperti halnya anak-anak dengan usia yang lebih tua atau orang dewasa.â€
Kenyamanan pada kulit bayi juga dapat membantu mereka untuk tertidur lebih pulas dan efektif sehingga mendapatkan istirahat yang berkualitas dan tidak sering terbangun karena merasa panas, sesak, tidak nyaman, dan sebagainya
“Memperhatikan kesehatan kulit bayi merupakan langkah awal untuk mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak karena mereka terhindar dari penyakit, mendapatkan stimulasi dini yang tepat dengan bebas bergerak secara aktif serta waktu istirahat yang berkualitas,†tambahnya.
Gangguan kulit yang sering terjadi sebagai contoh adalah dermatitis diaper, yang biasanya muncul pada kulit bayi usia 6–12 bulan disebabkan gesekan dengan diaper serta kulit yang menjadi terlalu lembab pada bagian yang tertutup oleh diaper untuk waktu yang cukup lama. Selain itu, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, gangguan kulit dermatitis atopik banyak terjadi pada kulit bayi yang cenderung kering, mudah gatal dan lebih peka terhadap bahan dan kain sintesis. Gangguan kulit ini merupakan penyakit tersering yang dialami oleh bayi umur 0–2 tahun. Dermatitis atopik biasanya terjadi di lipatan kulit yang sering terkena keringat, seperti di daerah selangkangan atau paha bayi.
Oleh karena itu, ada baiknya orangtua juga selektif dalam memilih produk-produk yang digunakan oleh sang buah hati. Pastikan kualitas popok sekali pakai yang dipilih memiliki kualitas yang baik dan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan kulit bayi Anda. Akan lebih baik lagi jika popok sekali pakai yang dipilih memiliki daya serap dan sirkulasi udara tinggi. Pastikan juga produk tersebut menggunakan bahan yang lembut pada bagian karet pinggangnya sehingga akan selalu terasa nyaman bagi bayi.
Dengan produk yang berkualitas, Anda dapat mendukung optimalisasi tumbuh kembang buah hati dengan lebih optimal. Bagaimana dengan Anda? [AYA]
noted:Â Kesehatan Kulit untuk Dukung Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak