Urgensi untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona atau Covid-19 membuat sebagian karyawan harus bekerja dari rumah. Bagi sejumlah pekerja, ini adalah pengalaman baru. Butuh latihan agar terbiasa dan bisa bekerja dari rumah dengan efektif.

Sisi asyiknya jelas, fleksibilitas. Yang cukup berat, bekerja dari rumah memerlukan kedisiplinan tersendiri agar bisa fokus dan tetap produktif.

Tom Popomaronis, seorang pakar di bidang pemasaran dan kepemimpinan yang telah lebih dari 10 tahun bekerja tidak dari kantor, berbagi tentang kesalahan yang mesti dihindari saat bekerja di rumah.

1.  Bekerja dengan masih memakai baju tidur

Orang-orang yang terbukti produktif tidak begitu saja bangun dan mulai bekerja. Alih-alih, mereka menyiapkan diri seperti akan berangkat ke kantor, termasuk berpakaian dengan pantas.

Meski bekerja dengan celana pendek terdengar mengasyikkan, baju tidur tidak akan menggeser mode aktivitas kita ke mode bekerja. Menurut sebuah studi dari Northwestern University, karyawan, entah dengan profesi apa pun, mengerjakan tugas dengan lebih baik ketika mereka mengenakan pakaian yang cukup profesional.

Selain itu, penampilan yang pantas akan menghindarkan Anda dari terburu-buru menyiapkan diri setiap kali ada konferensi video dadakan.

2. Bekerja di kasur atau sofa

Foto-foto: Shutterstock.

Bagus juga kalau Anda bisa bekerja produktif dari kasur atau sofa karena sebagian besar tidak. Milikilah area bekerja khusus yang pada dasarnya “bukan tempat berleha-leha”.

Jika Anda bekerja di rumah dalam jangka waktu yang panjang, pertimbangkan untuk berinvestasi pada kursi kantor yang nyaman dan meja yang lebar untuk menaruh barang-barang.

Pencahayaan juga berdampak besar. Studi menunjukkan, cahaya dengan temperatur yang lebih dingin, lebih baik untuk produktivitas. Atau dekatkan tempat bekerja ke jendela untuk mendapat banyak cahaya alami. Tak hanya baik untuk mata, ini juga akan meningkatkan suasana hati, kata penelitian.

Baca juga : 

3. Respons lambat

Pastikan berkomunikasi dengan rekan atau klien tentang tugas yang sedang dikerjakan. Berikan kabar jika ada perkembangan informasi. Obrolkan target dalam periode tertentu.

Mungkin tak perlu terus-terusan memeriksa dan membalas surat elektronik yang tidak terlalu mendesak. Setidaknya, cek secara reguler.

Bersikap responsif dan proaktif akan membuat pekerjaan lebih terukur dan semua orang merasa dihargai. Ini juga akan membuat jejaring dengan rekan atau klien lebih berkesinambungan.

4. Mengabaikan kesehatan

bekerja dari rumah

Ketika tidak berkantor, biasanya aktivitas fisik kita jadi lebih sedikit. Anda tidak perlu berjalan dari stasiun, beranjak ke luar untuk makan siang, atau berpindah ruangan untuk rapat. Duduk kelamaan jelas-jelas akan merugikan kesehatan. Yang paling umum, sakit pinggang, leher pegal, atau kaki yang kaku.

Meski lebih sering bekerja sambil duduk, siasati. Orang yang mengambil jeda setiap 30 menit dari duduk berisiko lebih rendah mengalami gangguan kesehatan. Lakukan kegiatan kecil seperti membuat kopi, mengambil minum, ke toilet, atau peregangan untuk menyelingi duduk.

5. Tidak membuat batasan

Bekerja dari rumah, sulit untuk membatasi bekerja dengan urusan-urusan personal. Oleh karena itu, butuh batasan, jadwal konsisten untuk mencegah distraksi mengganggu alur kerja.

Cara termudah adalah membuat daftar pekerjaan harian yang spesifik dan terukur. Selain itu, awasi diri sendiri dalam mengakses internet. Jika terus ada tendensi untuk mengecek media sosial, mungkin mengunduh program pengeblok aplikasi dan situs web seperti FocusMe atau Freedom bisa membantu.