Kendati terus dilakukan perlindungan, panda raksasa terus mengalami penurunan populasi. Berdasarkan sensus dan penelitian oleh Pemerintah Tiongkok pada 2004, populasi panda di dunia ini hanya sekitar 1.600 ekor. Habitat panda lebih banyak terdapat di Tiongkok. Sayangnya, binatang pemakan bambu ini terancam punah. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Majalah National Geographic Indonesia menyebutnya, peminang (pejantan) paling sengsara dalam penantian nan panjang. Pasalnya, sang panda betina hanya mengalami berahi hanya satu kali setahun dan itu hanya selama 24 sampai 72 jam. Tak mengherankan, perkembangbiakan mereka sangat dipantau ketat dalam penangkaran.

Dengan demikian, peluang untuk kawin sangat sempit bagi panda jantan. Menurut penelitian, periode kesuburan panda-panda betina dapat terjadi kapan pun, tetapi periode paling sering yaitu pada Februari sampai Mei. Untuk itu, semua pejantan dalam penangkaran diberikan tambahan hormon yang dimulai pada musim gugur.

Mengutip dari National Geographic Indonesia, para ilmuwan di Chengdu, Tiongkok, menemukan sperma panda lebih banyak dan aktif selama puncak musim kawin setelah diinjeksi hormon. Pendeknya, panda jantan bisa mengumpulkan sperma dalam program di penangkaran. Sayangnya, panda jantan juga tidak selalu siap untuk kawin. Pada Juni atau Juli, organ reproduksi panda jantan berhenti berproduksi sampai musim kawin berikutnya.

Selain itu, siklus reproduksi panda yang panjang dan tingkat kematian bayi panda yang juga tinggi membuat populasinya sulit bertambah. Panda merupakan hewan mamalia yang mempunyai bayi berukuran sangat kecil dibandingkan induknya. Saat lahir, bayi panda hanya berukuran sekitar 1/900 dari ukuran induknya. Selain itu, ketergantungan bayi panda terhadap induknya sangat lama, yakni mencapai 8-9 bulan. Sementara itu, induk panda baru bisa bereproduksi lagi setelah bulan ke-18 usai melahirkan. Rata-rata setiap siklus reproduksi panda hanya melahirkan satu bayi. Jika kembar, induknya akan memilih bayi yang kuat dan membiarkan yang lemah mati.

Dengan segala kerumitan siklus kawin dan reproduksi panda, tak heran apabila hewan besar ini terancam punah. [*/VTO]

noted: kenapa panda terancam punah?

foto: shutterstock