Pengaruh pertama datang dari inflasi yang melebihi prediksi. Dalam mengawal perputaran roda ekonomi, setiap negara memperkirakan besaran inflasi dari tahun ke tahun. Prediksi itu kemudian dipakai sebagai dasar untuk menetapkan suku bunga bank dan lain-lain. Jika inflasi yang terjadi melebihi prediksi pemerintah, harga emas akan terdongkrak.
Kedua, harga emas juga akan melejit jika terjadi kepanikan keuangan yang biasanya mengiringi krisis moneter yang parah. Krisis ekonomi yang menerjang Indonesia pada 1998 dan 2008, mengakibatkan masyarakat enggan mengantongi uang kertas dan memilih memeram harta berupa emas.
Baca juga :
- Fakta Berlian yang Sering Luput dari Perhatian
- Sebelum Membeli Emas, Pertimbangkan Beberapa Faktor Berikut Ini
Ketiga, kenaikan harga minyak turut mendorong harga emas meroket. Minyak dan emas dianggap sebagai “saudara kandung” dari bumi. Faktor selanjutnya adalah hukum pasar permintaan. Semakin banyak emas dicari, membuat harganya kian selangit. China dan India pernah disebut sebagai negara yang menghamburkan uang untuk memborong emas.
Keempat, situasi politik global. Perang urat saraf negara-negara besar sering menciptakan ketidakpastian ekonomi dunia. Para pemain di bursa saham akan menarik investasinya dan memilih bermain aman dengan menyimpan emas. Akibatnya, permintaan atas emas pun naik.