Penggunaan perhiasan kalung saat ini sudah amat jamak. Namun, pada masa lampau, kalung tak sembarangan dipakai. Kehadirannya menandakan harga diri, kekuasaan, dan status sosial.
Titik awal kapan manusia menggunakan kalung belum diketahui persis. Meskipun begitu, sejarawan dan arkeolog mengatakan, kalung sudah dipakai sejak sekitar 30 ribu SM. Fosil manusia pada zaman itu yang sudah memakai kalung dari gigi hewan dan tulang yang mengantar mereka pada kesimpulan ini.
Kalung bukan sekadar aksesori. Pada masa peradaban bangsa Mesir atau saat penjajahan Romawi, kalung menandai kelas ekonomi seseorang. Semakin tinggi stratanya, semakin banyak jumlah kalung yang dipakai dan semakin mewah material dasarnya.
Kalung bahkan menjadi simbol penaklukan dan kekuasaan. Pada masa imperialisme Kaisar Alexander Agung dari Macedonia, sekitar abad 300 SM, sang kaisar menduduki Mesir dan mengalahkan Yunani. Sebagai persembahan dan tanda kemakmuran, emas berlimpah pada masa kekuasaannya. Perhiasan marak, baik dalam bentuk kalung maupun jenis lain seperti gelang.
Saat ini, pemakaian kalung sebagai perhiasan makin lazim dan tak melulu dilekatkan dengan status sosial, apalagi kekuasaan. Kalung lebih menunjukkan status ekonomi, gaya berpakaian, dan selera. Kalung sebagai aksen menegaskan gaya berbusana.
Perubahan fungsi kalung tersebut kemudian mengarahkan fashion pada tren kalung yang baru, statement necklace. Ini merupakan deretan kalung besar yang banyak digandrungi beberapa tahun terakhir. Di berbagai kota mode internasional sekelas Milan, Paris, dan New York, para perancang busana dan desainer telah serius memikirkan rentang perhiasan mereka. Statement necklace dianggap sebagai elemen penting tata busana.
The bigger the better, mantra itu berlaku untuk statement necklace, baik dari yang bercorakkan motif etnik maupun dengan aksen bulu. Untuk pencinta warna, kalung-kalung dengan warna mencolok, seperti oranye, merah, dan hijau menjadi pilihan tepat. Kalung variatif ini juga dapat dipadukan dengan berbagai bahan seperti kayu, logam, perak, bahkan manik-manik. Kalung semacam ini dapat menonjolkan karakter pribadi.
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan ketika Anda berniat menggunakan kalung ini. Sebaiknya kenakan busana atau atasan dengan motif simpel dan bentuk kerah sederhana agar kalung menjadi pusat perhatian. Selain itu, jagalah proporsi kalung dengan bentuk tubuh. Anda yang berpostur tinggi dapat menggunakan kalung yang berukuran lebih besar. Tampilkan gaya unik Anda dengan statement necklace. [*/NOV]
foto: shutterstock