Saban hari bertemu dan sering beraktivitas bersama, membuka peluang terjadinya “cinlok” (cinta lokasi) dengan teman sekantor. Ini fenomena yang lumrah terjadi sekarang dan tak ada aturan hitam-putih yang melarangnya. Baru saat pasangan tersebut akhirnya menikah, banyak perusahaan yang menerapkan aturan bahwa salah satu karyawan diminta mengundurkan diri.
Jika Anda termasuk yang terjebak dalam cinlok ini, tak perlu kikuk selama berada di kantor. Yang penting perhatikan sejumlah hal agar pekerjaan dan karier Anda tak terganggu. Seperti disajikan majalah Chic, karyawan yang terlibat cinlok disarankan menyadari risikonya sejak dini.
Risiko tersebut semisal adanya etika kerja yang menuntut pegawai memahami adanya batasan yang jelas antara hubungan profesional dengan kontak personal. Karyawan yang memiliki kekasih dalam satu lingkungan kerja, diminta menjaga dengan baik pula hubungan interpersonal dengan karyawan lain.
Konsekuensi yang juga mungkin timbul di kemudian hari, yakni salah satu karyawan diminta mengundurkan diri atau dipindah ke anak perusahaan. Ini biasanya dilakukan perusahaan jika karyawan yang menjalin hubungan dengan rekan sekantor telah menjurus ke jenjang pernikahan. Oleh sebab itu, karyawan yang menjalani cinlok sebaiknya telah berdiskusi secara matang dengan pasangannya.
Pikirkan juga dan buat kesepakatan dengan pasangan jika di tengah jalan ternyata hubungan ini kandas. Ini penting agar suasana patah hati yang menggelayut di kedua pihak tak mengganggu pekerjaan.
Pasang-surut hubungan adalah sesuatu yang lumrah dalam proses pacaran. Untuk itu, jika tengah mengalami gesekan, jangan pernah menunjukkan ekspresi kekesalan pribadi atau argumentasi negatif di tempat kerja atau di hadapan teman kantor lainnya. Selesaikan gesekan tersebut di luar kantor. Disarankan pula jangan menggunakan telepon kantor untuk urusan pribadi yang bertele-tele.
Perhatikan juga gaya berpacaran. Selama di luar kantor atau di luar jam kerja, Anda sah-sah saja bersikap mesra pada pasangan. Namun, di lingkungan kerja, usahakan jangan mengumbar kemesraan, sebab tak semua orang memahami rasanya jatuh hati. Sayang-sayangan di muka teman kerja bisa mengusik kenyamanan teman lainnya. [*/TYS]
foto: shutterstock