Anda berencana untuk bepergian? Jika berencana berlibur ke luar negeri atau mungkin menjelajah alam, besar kemungkinan Anda akan membawa serta makanan dan minuman dalam kemasan. Selain praktis, rasanya pas di lidah. Hal ini penting bagi sebagian orang jika bepergian ke negara lain dan lidahnya tidak cocok dengan kuliner setempat.

 

Meski mudah disajikan dan terasa nikmat, jangan lupa bahwa makanan dan minuman dalam kemasan juga harus sehat. Hal ini tidak boleh diabaikan. Salah satu cara mudah untuk mengetahui sehat-tidaknya produk dalam kemasan adalah mencermati label kemasannya? Sayangnya, banyak orang kerap tidak memedulikan label kemasan. Padahal, banyak informasi penting yang tersaji, misalnya saja tanggal kedaluwarsa.

Fungsinya tidak hanya mengetahui kandungan gizi. Bagi yang menjalankan diet, kebiasaan membaca label kemasan akan membantu perhitungan asupan kalori dan gizi lainnya. Sementara itu, bagi yang mengalami diabetes atau hipertensi, risiko negatif akibat kelebihan mengonsumsi kandungan tertentu bisa dihindari. Risiko alergi dari makanan pun bisa berkurang. Berikut ini beberapa bagian dalam kemasan makanan atau minuman yang perlu diperhatikan.

 

Informasi nilai gizi

Di dalamnya terdapat informasi tentang kandungan bahan makanan. Misalnya, kalsium, vitamin, protein, gula, dan garam. Cermatilah bila kemasan makanan atau minuman mencantumkan istilah rendah kalori atau low calorie, low fat atau rendah lemak, rendah kolesterol atau low cholesterol, dan bebas gula atau sugar free. Istilah semacam ini perlu diperhatikan. Rendah kandungan gizi tertentu bukan berarti tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, perhatikanlah lebih detail pada bagian informasi nilai gizi.

 

Takaran per saji

Makanan atau minuman tertentu yang dikemas dalam ukuran besar biasanya mencantumkan takaran per saji. Misalnya, susu formula. Takaran per saji bisa diartikan sebagai besaran atau jumlah untuk satu kali konsumsi. Misalnya, 3 sendok makan atau sekitar 25 gram. Cermati pula bagian angka kecukupan gizi (AKG) untuk mengukur tingkat konsumsi makanan agar dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan gizi harian.

 

Kode produksi dan kedaluwarsa

Sebaiknya, jangan hanya tanggal kedaluwarsa yang diperhatikan, kode produksi pun perlu dibaca. Hal ini penting bila Anda memutuskan untuk membeli makanan segar yang tidak tahan lama, terutama dalam suhu ruangan. Misalnya, yoghurt. Rentang antara tanggal produksi dan tanggal konsumsi yang berdekatan serta jauh dari tanggal kedaluwarsa tentunya akan lebih segar.

 

Peringatan lain

Hal ini kerap dilupakan banyak orang. Peringatan lain yang dimaksudkan antara lain kandungan alkohol, nonhalal, larangan konsumsi untuk ibu hamil atau menyusui, serta larangan konsumsi untuk anak-anak. Peringatan ini penting untuk mengendalikan konsumsi jenis makanan atau minuman tertentu.

 

Nomor Badan POM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) biasanya memberikan penomoran tertentu yang menyatakan persetujuan keamanan makanan atau minuman. Nomor ini diberikan setelah melakukan penilaian dari segi kualitas, kandungan gizi, keamanan kemasan dan konsumsi, serta label informasi gizi.

Nomor yang dikeluarkan Badan POM antara lain nomor pangan olahan yang diproduksi dalam negeri (BPOM RI MD) dan pangan olahan dari luar negeri (BPOM RI ML). Ada pula izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berupa nomor pangan industri rumah tangga (P-IRT). Produk makanan dan minuman yang baik umumnya juga mencantumkan alamat lokasi produksi dengan lengkap, terkadang disertai nomor layanan konsumen. [*/MIL]

noted: jeli konsumsi makanan dan minuman dalam kemasan