Gaji dan kompensasi merupakan hak karyawan yang harus diterima dari perusahaan. Banyak perusahaan yang memanjakan karyawannya dengan paket finansial yang cukup besar. Mulai dari gaji tinggi, kompensasi besar, bonus berkali-kali, hingga beragam tunjangan diberikan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Namun, faktanya banyak karyawan yang tidak mau bekerja secara maksimal untuk perusahaan.
Alih-alih meningkatkan kinerja, karyawan justru cenderung manja dan memberikan kontribusinya sesuai dengan jumlah remunerasi yang didapatkan. Hal ini tentu berdampak buruk bagi perusahaan kala profit sedang turun. Hal itu biasanya akan berpengaruh juga terhadap remunerasi. Karyawan akan semakin mengurangi kontribusinya daripada menggenjot kinerjanya untuk keuntungan perusahaan.
Bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, gaji dan remunerasi yang setimpal sesuai pekerjaan memang menjadi hak. Namun, bukan berarti semuanya harus dibandingkan dengan uang. Anda tentu harus ingat, perusahaan memiliki andil untuk menyejahterakan kehidupan Anda. Jika sampai sejauh ini tidak sejahtera, mengapa Anda tidak memutuskan pindah?
Sementara itu, perusahaan juga jangan melihat karyawan dari sisi gaji saja. Kemampuan seorang karyawan tidak akan berkembang lebih jauh lagi jika tidak ditunjang dengan fasilitas yang mengasah soft skills dan hard skills-nya secara memadai. Seberapa besar pun gaji yang digelontorkan kepada karyawan, tetap saja kemampuannya akan mentok.
Kedua belah pihak pun akan saling menuntut. Karyawan menuntut fasilitas untuk perbaikan kinerja, sedangkan perusahaan melihat karyawan sudah digaji lebih dan sudah seharusnya bisa berkontribusi lebih baik. Hasilnya, karyawan cenderung tidak perform. Padahal, karyawan membutuhkan kinerja baik untuk mengaktualisasikan dirinya.
Mengacu pada teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, tingkatan tertinggi kebutuhan manusia adalah aktualisasi diri semaksimal mungkin. Karyawan pun cenderung ingin menampilkan kualitas terbaik agar mendapatkan penilaian positif dari perusahaan, promosi jabatan, dan mencapai kesejahteraan hidup. Hal ini paling terlihat pada karyawan baru.
Jika hal ini tidak tercapai atau berhenti di tengah jalan, karyawan akan menjadi malas atau akan memutuskan untuk mengundurkan diri. Perusahaan pun akan mengalami kerugian. Di samping itu, karyawan juga harus memiliki loyalitas pada perusahaan, bukan pada gaji dan remunerasi saja. [VTO]
noted:Â Jangan Hanya Memikirkan Gaji