Mengurangi jejak karbon adalah langkah krusial dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim. Jejak karbon, yang dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil, transportasi, dan konsumsi energi, berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan suhu global.

Dampak dari peningkatan suhu ini sangat luas, mulai dari mencairnya es di kutub hingga naiknya permukaan air laut yang mengancam berbagai daerah pesisir. Oleh karena itu, mengurangi jejak karbon bukan hanya tentang menyelamatkan lingkungan, tetapi juga melindungi kehidupan dan kesejahteraan manusia di masa depan.

Pengurangan jejak karbon dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya dengan meningkatkan efisiensi energi. Menggunakan sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, serta beralih dari kendaraan bermesin bensin ke kendaraan listrik adalah beberapa langkah konkret yang dapat diambil.

Selain itu, langkah-langkah kecil seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat listrik, dan mendukung produk-produk ramah lingkungan juga berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon. Setiap tindakan yang dilakukan, sekecil apapun, memiliki dampak yang berarti dalam jangka panjang.

Selain dari sisi individu, peran pemerintah dan industri juga sangat penting dalam mengurangi jejak karbon. Kebijakan yang mendukung penggunaan energi bersih, regulasi ketat terhadap emisi industri, dan investasi dalam teknologi hijau adalah langkah-langkah yang harus diprioritaskan.

Industri besar yang acap menjadi penyumbang emisi terbesar perlu beralih ke praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai target pengurangan emisi yang signifikan.

Upcycling produk souvenir

Untuk itulah, PT Aman Corpora Group Indonesia melalui inisiatif terbarunya, Carbon Circle, berkolaborasi bersama Liberty Society, meluncuran kerja sama strategis yang berfokus pada penangkapan karbon (carbon capture), melalui pembuatan upcycling produk souvenir. Kerja sama ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak lagi korporasi untuk mengurangi jejak karbon secara kreatif dari corporate merchandise.

Carbon Circle dan Liberty Society telah merancang sistem yang terintegrasi untuk menangkap karbon dari berbagai proses produksi dan industri, yang kemudian digunakan dalam proses upcycling untuk menciptakan produk-produk baru yang berkelanjutan.

Melalui teknologi penangkapan karbon yang mutakhir, emisi karbon tidak hanya diminimalkan tetapi juga digunakan kembali dalam bentuk produk yang dijual ke konsumen dan korporat menggunakan material daur ulang, menciptakan siklus produksi yang benar-benar ramah lingkungan dan penuh nilai pemberdayaan.

CEO Carbon Circle Cynara Chandra (kiri) dan CEO Liberty Society Tamara Gondo. FOTO DOK CARBON CIRCLE

Liberty Society, bisnis sosial memproduksi merchandise daur ulang yang memberdayakan perempuan, yang baru saja terverifikasi sebagai perusahaan B Corp. Mereka memainkan peran penting dalam mengembangkan produk-produk upcycling ini, yang tidak hanya memiliki dampak positif terhadap lingkungan tetapi juga memberdayakan komunitas perempuan lokal.

Produk yang dihasilkan dari proses upcycling ini akan memiliki label offset karbon, memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk tersebut membantu mengurangi emisi karbon di atmosfer dan mengurangi limbah dari tempat pembuangan akhir (lanfdill).

“Tujuan kami adalah mengajak sektor luas dari pemerintah, BUMN dan korporat dapat menggunakan produk-produk upcycling dengan value proposition carbon capture ini agar mencapai tujuan Sustainable Development Goals sesuai target Indonesia 2030 for UN,” kata CEO dari Liberty Society, Tamara Gondo.

Senada, Group Commissioner PT Aman Corpora Group Indonesia, James Karnadi, mengungkapkan, melalui kolaborasi ini, pihaknya berharap dapat menetapkan standar baru dalam praktik bisnis yang berkelanjutan di Indonesia. Produk yang dihasilkan dari proses ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membawa nilai sosial, dengan memberdayakan komunitas yang terlibat dalam proses produksi.

“Setiap 10 persen akan kami sumbang ke pelatihan menjahit untuk komunitas kurang mampu,” ujar James.

Dengan peluncuran Carbon Circle, PT Aman Corpora Group Indonesia dan Liberty Society tidak hanya menargetkan pasar lokal tetapi juga melihat peluang besar untuk memperluas jangkauan ke pasar internasional.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model untuk bagaimana perusahaan dapat mengintegrasikan solusi penangkapan karbon dan upcycling dalam rantai produksi mereka, sehingga menciptakan produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuan kita untuk merangkul keberlanjutan dan menciptakan solusi yang secara ekonomi layak dan ramah lingkungan. Carbon Circle bukan hanya sebuah proyek, ini adalah gerakan menuju Indonesia yang lebih hijau dan inklusif,” imbuh CEO Carbon Circle Cynara Chandra.

Inisiatif ini juga merupakan langkah konkret dalam mendukung pencapaian target Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai netralitas karbon di masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi inovatif dan pendekatan berkelanjutan, Carbon Circle dan Liberty Society berharap dapat membawa perubahan nyata bagi industri dan lingkungan.

Baca jugaIni 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon saat Pergi dengan Pesawat