Pada masa kehamilan, kondisi tubuh seorang perempuan banyak berubah. Ukuran tubuh menjadi lebih besar, sebagian organ bergeser, dan tubuh harus disiapkan untuk persalinan. Menjaga kebugaran pun mesti menjadi prioritas.

Ketika hamil dan pasca melahirkan, seorang perempuan mengalami kondisi yang disebut diastasis rekti. Bagian kiri dan kanan otot perut rektus abdominis melebar dan berpisah persis di tengah garis tubuh kita. Diastasis rekti dapat mengurangi integritas dinding perut yang berfungsi memberikan dukungan kepada organ-organ internal kita. Karena pemisahan ini, lemak bisa masuk ke celah di antara keduanya. Efek yang lain, ibu hamil juga kerap merasakan nyeri punggung.

Pelatih olahraga prenatal dan pascanatal Adianti Reksoprodjo mengatakan, seorang perempuan justru harus makin aktif berolahraga ketika sedang mengandung. “Jika sebelum kehamilan, seorang perempuan rutin berolahraga, ia mesti meneruskannya ketika hamil, tentunya disertai konsultasi dengan dokter tentang gerakan yang aman. Jika belum rutin berolahraga, inilah saat yang tepat untuk mulai melakukannya. Ibu harus benar-benar sehat, apalagi nanti setelah melahirkan kita menghadapi hari-hari yang sangat sibuk karena ada anggota keluarga baru,” kata Adianti, Minggu (9/4).

Olahraga selama masa kehamilan bermanfaat bagi ibu dan bayinya. Untuk para ibu, olah tubuh ini berperan mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan, misalnya nyeri punggung, sembelit, wasir, kembung, dan kaki kram. Selain itu, olahraga juga membantu mengurangi stres, menekan risiko obesitas, memperlancar proses persalinan, dan mempercepat pemulihan pasca melahirkan.

Dalam berbagai penelitian, disebutkan juga olahraga sang ibu selama masa kehamilan berdampak positif bagi bayi. Mereka relatif lebih sehat, memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit, cenderung lebih tidak rewel, dan lebih cerdas. Kemampuan berbahasa bayi sampai usia lima tahun juga ditengarai lebih baik jika ibu terbiasa berolahraga.

Senam dalam periode kehamilan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kehamilan. Aktivitas ini lebih banyak difokuskan untuk melatih misalnya tulang panggul, otot perut, dan otot paha. “Teknik olahraga paling mudah yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja selama kehamilan adalah latihan kegel,” kata Adianti.

Latihan otot perut bisa juga dilakukan sambil berjalan dengan teknik jalan sehat atau power walk. Tangan ikut diayunkan ke depan dengan bertenaga sehingga otot perut ikut tertarik. Seorang ibu yang sedang hamil disarankan berjalan kaki minimal 30 menit setiap hari.

Secara umum, pada trimester pertama seorang ibu boleh melakukan olahraga yang bersifat kardio. Berenang, bersepeda, dan aerobik ringan sangat baik pada masa-masa ini. Pada trimester keda dan ketiga, olahraga difokuskan untuk menguatkan otot perut dan panggul untuk persiapan menjelang persalinan. Ibu bugar, bayi pun lebih sehat. [NOV]

 

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 17 April 2017