“Thumbelina”, “The Little Mermaidâ”,”Gadis Korek Api”. Bagi sebagian orang, cerita-cerita ini mungkin lebih dari sekadar cerita anak, tetapi mampu mengembalikan memorinya di masa kecil.
“Sampai sekarang, walaupun sudah 30 tahun berlalu, saya masih ingat jalinan ceritanya. Dan beberapa kan juga ada yang dijadikan film animasi bioskop. Tapi setiap kali mendengar judulnya, ingatan saya langsung kembali saat liburan sekolah SD, menghabiskan waktu hanya dengan duduk selonjor di sofa merah di rumah saya, sambil membaca buku-buku itu,”beber Rina (38) dengan semringah.
Bicara soal cerita dongeng, tak bisa dilepaskan dari nama Hans Christian Andersen, penulis asal Denmark yang dijuluki “Bapak Dongeng Dunia”. Ya, judul-judul cerita tadi juga tak lain merupakan salah satu miliknya dari lebih 160 cerita dongeng yang pernah ditulisnya. Sebagian besar karyanya yang kini menjadi buku klasik pun dinikmati tak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa, serta diterjemahkan ke lebih dari 125 bahasa di dunia.
Gaya tuturnya yang penuh idiom, kadang bersifat ironi dan penuh humor, dipenuhi karakter-karakter unik, dengan berbagai nilai moral di dalamnya dikatakan karena terinspirasi dari berbagai cerita legenda yang diketahuinya saat kecil. Andersen kecil selalu dihibur dengan berbagai kisah 1001 Malam dan cerita rakyat Denmark oleh ayahnya yang meninggal kala Andersen berusia 11 tahun. Nampaknya, kisah legenda ini mengendap dalam ingatannya dan menjadikannya seorang penulis yang dikagumi.
Meski meninggal pada tahun 1875, Andersen masih terus menginspirasi dunia. Karyanya menjadi sumber inspirasi berbagai pertunjukan seni tari, teater, dan film animasi hingga kini. Hari kelahirannya, 2 April, kini diperingati sebagai Hari Dongeng Anak Internasional. Peringatan hari tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca atau memupuk minat baca, serta mengajak semua orang untuk lebih memerhatikan perkembangan buku anak-anak.
Tak ada salahnya pula membawa beberapa buku karangan Andersen ini sebagai bekal perjalanan mudik. Usir rasa bosan si kecil dengan menyibukkan mereka bertualang di dunia imaji. Jalanan padat merayap dan macet? Si kecil bisa tetap menikmati waktu. [ADT]