Sebagian orang memang dilahirkan dengan talenta kreativitas tinggi. Namun, bukan berarti seseorang yang tergolong “biasa-biasa saja” tidak bisa menjadi kreatif.

Dalam dunia kerja, kreativitas sebenarnya bisa diasah. Meskipun posisi seseorang adalah staf di perusahaan yang tidak bergerak di bidang industri kreatif (misalnya, perusahaan akuntan publik atau konsultasi sumber daya manusia) sekalipun, kreativitas bisa dikembangkan.

Berikut ini, lima saran bagi para karyawan untuk mencoba mengembangkan diri agar menjadi lebih kreatif.

Terbuka pada hal baru

Intinya, seorang karyawan perlu memiliki sikap terbuka terhadap hal-hal baru. Sikap apatis yang berlebihan tidak menyelesaikan semua masalah dan bisa mengurung karyawan dalam kondisi stagnansi dalam bekerja. Pekerjaan pun lama-kelamaan menjadi rutinitas yang terasa menjenuhkan.

Sikap menutup diri juga bisa menjadi penghalang untuk menjadi lebih kreatif. Membuka diri juga tidak lantas menerima semua hal baru mentah-mentah. Sikap membuka diri yang dimaksud adalah mau menerima dan mempelajari hal baru. Apabila sesuatu yang baru bermanfaat untuk menunjang produktivitas, tidak ada salahnya bila diterapkan dalam pekerjaan.

Mengelola stres

Hal sederhana, tetapi kerap dilupakan adalah mengelola stres. Beban pekerjaan berlebih, tenggat ketat, komplain dari pelanggan, dimarahi atasan, konflik dengan rekan satu tim, dan berbagai persoalan lainnya bisa memicu stres pada karyawan. Karyawan pun perlu berhati-hati.

Stres ini bisa membuat konsentrasi terpecah belah. Akibatnya, kreativitas bisa mampat. Siasatnya, mau tidak mau, seorang karyawan perlu belajar mengelola tingkat stres yang dialaminya agar bisa menjadi lebih kreatif.

Terima penugasan baru

Jika ingin menjadi kreatif, sebaiknya jangan mengelak dari penugasan yang berbeda dari biasanya. Tugas-tugas baru janganlah dipandang sebagai sebuah beban, melainkan sebuah tantangan. Jadi, terimalah penugasan baru dengan sukacita.

Tugas yang berbeda akan membuat seseorang berpikir, berperilaku, serta memecahkan persoalan dengan langkah yang berbeda. Tanpa disadari, hal ini akan mengasah daya kreativitas sekaligus meningkatkan pengalaman dalam menangani berbagai tugas.

Perluas pergaulan

Perluaslah pergaulan. Bergaul dengan teman-teman sekantor memang tidak ada salahnya. Namun, dengan bergaul dengan teman-teman di luar kantor atau di berbagai komunitas akan membuat kita bisa bertemu dengan orang-orang baru.

Orang-orang baru ini mempunyai pengalaman yang berbeda, sudut pandang yang tidak sama, dan karakteristik yang unik. Ini akan membuka perspektif kita sehingga menjadi lebih luas.

Berpikir positif

Pandanglah segala sesuatu dengan positif. Pikiran negatif bisa membelenggu otak seorang karyawan. Pikiran negatif bisa mematikan semangat dan membuat seseorang menjadi tidak berkembang. Sederhananya, dengan berpikir positif, seseorang bisa melihat celah di tengah masalah.

Masalah bisa jadi bukanlah sebuah beban atau hambatan. Bagi orang-orang yang berpikir positif, masalah bisa menjadi peluang atau bahkan pijakan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Untuk menghadapi masalah dengan pikiran positif, dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi. Kita bisa mencermati, sosok-sosok yang kreatif biasanya mempunyai semangat dan kreativitas tinggi.

Kapan kreativitas berhenti? Sebenarnya, kreativitas tidak mengenal kata henti. Seseorang akan terus berkembang dan menjadi lebih baik.

Namun, ketika seorang mulai menutup diri, menganggap diri paling pandai, memandang remeh sesuatu yang baru, dan enggan belajar, saat itulah kreativitas menjadi buntu. Dalam kondisi semacam ini, jangan mengharapkan ide-ide segar keluar dan seorang karyawan menjadi berkembang. [*]