Penjualan mobil murah membuat industri ban terus menggelinding makin kencang. Pasalnya, penjualan ban mobil, mengutip Kontan, dari Januari hingga Maret 2013, naik tipis 4,22 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu. Melarnya pertumbuhan produksi ban tersebut membuat para produsen ban tersenyum.
Sementara itu, apabila ditilik dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APBI), penjualan ban mobil memang naik, baik dari sisi domestik maupun ekspor di tiga bulan pertama tahun ini. Jumlahnya mencapai 12,35 juta unit, naik dari 11,85 juta unit pada kuartal pertama tahun lalu.
Pasar domestik menyumbang kontribusi yang terbesar pada kenaikan ini. Tercatat, penjualan ban di pasar domestik meningkat sebesar 7,14 persen, sementara ekspor ban hanya naik tipis sebesar 2,21 persen.
Ban pengganti masih favorit
Kenaikan penjualan ban tentunya patut diapresiasi karena berarti industri otomotif masih bergerak baik. Sayang, penjualan ban di pasar domestik masih didominasi produk ban pengganti (replacement).
Baca Juga: Panduan Lengkap Mengenal Kode Ban Mobil dan Jenisnya
Hingga Maret 2014, penjualan ban pengganti mencapai 3,28 juta unit. Angka ini setara dengan 66,26 persen atau 4,95 juta unit dari seluruh penjualan ban di pasar lokal. Sementara itu, periode Januari dan Februari lalu, penjualan ban pengganti mencapai 2,92 juta unit. Artinya, dalam satu bulan, pertumbuhan penjualan ban pengganti sekitar 12,4 persen.
Dari pasar original equipment (EO), penjualan ban hanya 33,74 persen atau sekitar 1,67 juta unit. Namun, peningkatan penjualan di pasar EO ini jika dibandingkan tahun lalu meningkat sebesar 16,7 persen dari 1,43 juta unit. Angka pertumbuhan ini lebih besar jika dibandingkan dengan penjualan ban pengganti secara year on year hanya 2,8 persen.
Namun, beberapa pengamat mengatakan, menginjak kuartal kedua ini penjualan ban tidak akan melebihi kuartal pertama. Pasalnya, tidak ada faktor signifikan untuk mendorong penjualan ban. Kemungkinan, penjualan ban ini bisa meningkat seusai pemilu. Tak bisa dimungkiri, pemilihan presiden memang bisa mendukung seluruh aspek ekonomi di sebuah negara, jika presiden yang terpilih memang disukai banyak orang dan pasar. [*/VTO]
foto: shutterstock