Ban merupakan salah satu komponen terpenting dari kendaraan. Pada bagian ini bergantung kenyamanan, keselamatan, pengendalian, akselerasi, pengereman, dan keamanan. Nah, di antara sekian banyak pilihan ban, manakah yang paling cocok digunakan?

Pertama, metric dan inci. Satuan ukur ban terdiri dari dua jenis yaitu metric dan inci. Metric 80/90-17 memiliki arti bahwa ban ini memiliki lebar 80 mm dengan tinggi dinding ban 72 mm dan menggunakan velg ukuran 17 inci. Sementara itu, inchi 2,75-17 memiliki arti ban ini memiliki lebar 2,75 inci dengan tinggi dinding 2.75 inci dan menggunakan velg ukuran 17 inci.

Kedua, tread wear indicator (TWI). Tandanya berupa tonjolan pada sela-sela patern ban dan tanda segitiga yang tertera pada dinding ban. Hal ini menunjukkan batas keausan tread yang diizinkan oleh produsen untuk menjamin performa ban. Jika keausan tread sudah mencapai tanda ini maka sebaiknya ban segera diganti.

Ketiga, tubeless/tube type. Tubeless adalah jenis ban yang aplikasinya diperbolehkan tanpa menggunakan ban dalam dengan ketentuan harus menggunakan velg castwheel type tubeless dengan ukuran yang sesuai dengan ban dan harus menggunakan pentil khusus tubeless. Tube type adalah jenis ban yang pada aplikasinya harus menggunakan ban dalam.

Keempat, lot number merupakan kode yang menunjukkan waktu produksi ban tersebut. Biasanya terdiri dari empat angka yang menunjukkan minggu dan tahun. Dua angka depan menunjukkan minggu dan dua angka akhir menunjukkan tahun. Kalaupun ada yang lebih dari empat karakter, 4 angka terakhir tetap menunjukkan minggu dan tahun. Misalnya, angka 2507 memiliki arti ban tersebut diproduksi pada minggu ke-25 tahun 2007.

Kelima, speed symbol & load index. Kode ini untuk menunjukkan batas kecepatan maksimal dan beban maksimal yang dianjurkan. Kode 41P artinya, beban maksimal untuk ban tersebut adalah 145 kilogram dan kecepatan maksimal untuk ban tersebut adalah 150 kilometer per jam. Kode 41 untuk beban maksimum 145 kilogram sementara kode P untuk kecepatan 150 kilometer per jam. [*]

Artikel terbit di Harian Kompas edisi 1 Juni 2016

Foto Shutterstock.