Ban merupakan salah satu komponen terpenting dari kendaraan. Untuk memilih ban yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan, kita perlu memahami kode, jenis, dan tanda yang tertera di dinding ban. Kode dan tanda tersebut memberikan informasi penting tentang ban, seperti ukuran, jenis, beban maksimal, kecepatan maksimal, dan tanggal produksi.

Kode-Kode pada Ban

Kode ban terdiri dari beberapa angka dan huruf yang memiliki arti masing-masing. Mengerti dan memahami kode ukuran ban kendaraan bermotor penting agar Anda dapat memilih ban yang sesuai dan aman untuk kendaraan Anda. Berikut ini adalah makna kode-kode ban yang digunakan dalam standar internasional.

Kode Huruf Pertama: Tipe Ban

Menurut Tire Grades, umumnya tipe ban dibedakan menjadi 4 klasifikasi berdasarkan peran penggunaan umumnya. Klasifikasi ini tercantum sebagai simbol huruf satu atau dua huruf di awal ukuran ban yang tercetak di sisi ban.

Empat kode huruf yang digunakan, yaitu P, LT, ST, dan T.

  • P = Passenger Tire (Ban Penumpang)

Ban dengan kode jenis “P” dirancang khusus untuk kendaraan penumpang seperti mobil, termasuk mobil pribadi, minivan, hingga SUV.

  • LT = Light Truck Tire (Ban Truk Ringan)

Ban dengan kode jenis “LT” dirancang untuk truk ringan. Ban truk ringan ini memiliki kekuatan dan daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ban penumpang biasa. 

  • ST = Special Trailer Tire (Ban Trailer Khusus)

Ban dengan kode jenis “ST” dirancang khusus untuk digunakan pada trailer. Ban ini memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan trailer, seperti daya tahan yang baik dan kemampuan menahan beban yang tinggi.

  • T = Temporary Tire (Ban Sementara)

Ban dengan kode jenis “T” digunakan sebagai ban cadangan atau ban sementara. Ban sementara ini biasanya digunakan sebagai pengganti sementara saat ban utama mengalami kerusakan atau kebocoran. Ban sementara ini umumnya memiliki kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan ban utama dan sebaiknya hanya digunakan dalam situasi darurat.

Kode Tiga Angka: Lebar Ban (Width)

Kode tiga angka pada ban menunjukkan lebar ban dalam satuan milimeter. Angka ini menggambarkan lebar ban dari sisi ke sisi. 

Lebar ban akan mempengaruhi kinerja dan stabilitas kendaraan. Semakin lebar ban, semakin besar pula permukaan kontak dengan jalan, yang dapat meningkatkan daya cengkeram dan stabilitas saat mengemudi. 

Kode Dua Angka: Rasio Aspek Ban (Aspect Ratio)

Kode dua angka pada ban merujuk pada rasio aspek. Rasio aspek adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebarnya. Misalnya, jika kode dua angka pada ban adalah 55, itu berarti tinggi ban adalah 55% dari lebarnya. 

Rasio aspek mempengaruhi ketinggian dan kestabilan ban. Semakin tinggi rasio aspek, semakin tinggi pula ban tersebut. Ban dengan rasio aspek yang lebih tinggi cenderung memberikan kenyamanan yang lebih baik dan penyerapan guncangan yang lebih baik saat berkendara. 

Namun, ban dengan rasio aspek yang lebih rendah cenderung memberikan performa handling yang lebih baik dan respons yang lebih tajam saat mengemudi.

Kode Huruf dan Dua Angka: Konstruksi Ban dan Diameter Velg (Construction and RIM Diameter)

Kode huruf dan dua angka pada ban mengacu pada konstruksi ban dan diameter velg. Dikutip dari laman Continental Tire, setidaknya ada tiga kode huruf merujuk pada konstruksi ban yang bisa ditemui, yaitu “R”, “B” dan “D”.

  • Kode huruf “R” menunjukkan bahwa ban menggunakan konstruksi radial. Konstruksi radial umumnya memberikan kestabilan, daya cengkram yang baik, dan kenyamanan saat mengemudi.
  • Kode huruf “B” menunjukkan konstruksi belted bias. Konstruksi ini memberikan kekuatan dan daya tahan yang baik. Ban dengan konstruksi belted bias umumnya digunakan untuk kendaraan yang membutuhkan daya tahan ekstra, seperti truk atau kendaraan off-road.
  • Kode huruf “D” yang menunjukkan konstruksi diagonal bias. Ban dengan konstruksi diagonal bias umumnya digunakan pada kendaraan yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan, seperti traktor atau kendaraan konstruksi.

Selain konstruksi ban, kode dua angka pada ban juga memberikan informasi tentang diameter velg dalam satuan milimeter yang cocok untuk ban tersebut. Diameter velg adalah ukuran dari tepi dalam velg yang menentukan ukuran ban yang sesuai. Misalnya, jika kode dua angka pada ban adalah 16, itu berarti ban tersebut cocok untuk velg dengan diameter 16 inci.

Kode Dua Angka Terakhir: Indeks Beban Ban (Load Index)

Indeks beban pada ban mengindikasikan seberapa besar berat yang dapat ditanggung oleh ban saat tekanannya diisi dengan angka yang aman secara maksimal. 

Kode Huruf Terakhir: Indeks Kecepatan Ban (Speed Rating)

Kode huruf terakhir pada ban menunjukkan indeks kecepatan ban, yang mengindikasikan kecepatan maksimum yang aman bagi ban untuk membawa beban di bawah kondisi yang ditentukan. 

Contoh Cara Membaca Kode Ban

Dilansir dari situs Bridgestone, berikut adalah contoh cara membaca kode pada ban dengan kode P 225/70 / R16 91S.

  • “P” mengindikasikan jenis ban, dalam hal ini adalah ban untuk kendaraan penumpang (passenger).
  • “225” menunjukkan lebar ban dalam milimeter, yaitu 225 mm.
  • “70” merupakan rasio aspek atau perbandingan antara tinggi ban dengan lebar ban  yang berarti tinggi ban adalah 70% dari lebar ban.
  • “R” menunjukkan jenis konstruksi ban ini adalah ban radial.
  • “16” menunjukkan diameter velg yang sesuai dengan ban, yaitu 16 inci.
  • “91” menunjukkan kode kapasitas beban maksimum yang dapat ditanggung oleh ban, yaitu 615 kg.
  • “S” menunjukkan indeks kecepatan maksimum yang aman bagi ban, yaitu 180 km/jam.

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Ban

Setelah memahami kode pada ban, Anda dapat menggunakan pengetahuan ini untuk memilih ban yang sesuai dengan kebutuhan kenyamanan, keselamatan, dan keamanan kendaraan Anda.

Namun, tak cukup hanya di situ, ada beberapa hal lain juga yang perlu diperhatikan dalam memilih ban yang tepat di Indonesia. 

Ukuran ban

Pertama, kita harus memilih ukuran ban yang sesuai dengan kendaraan. Satuan ukur ban terdiri dari dua jenis yaitu metric dan inci. Metric 80/90-17 memiliki arti bahwa ban ini memiliki lebar 80 mm dengan tinggi dinding ban 72 mm dan menggunakan velg ukuran 17 inci. Sementara itu, inchi 2,75-17 memiliki arti ban ini memiliki lebar 2,75 inci dengan tinggi dinding 2.75 inci dan menggunakan velg ukuran 17 inci.

Keausan tapak ban (tread wear indicator/TWI) 

Kemudian, perlu memperhatikan indikator keausan tapak ban (tread wear indicator/TWI) untuk mengetahui umur pakai ban. Tandanya berupa tonjolan pada sela-sela patern ban dan tanda segitiga yang tertera pada dinding ban. Hal ini menunjukkan batas keausan tread yang diizinkan oleh produsen untuk menjamin performa ban. Jika keausan tread sudah mencapai tanda ini maka sebaiknya ban segera diganti.

Tubeless atau tube type

Selanjutnya, kita juga harus mempertimbangkan apakah ban tersebut tubeless atau tube type, yang berkaitan dengan sistem pengisian udara pada ban. Tubeless adalah jenis ban yang aplikasinya diperbolehkan tanpa menggunakan ban dalam dengan ketentuan harus menggunakan velg castwheel type tubeless dengan ukuran yang sesuai dengan ban dan harus menggunakan pentil khusus tubeless. Tube type adalah jenis ban yang pada aplikasinya harus menggunakan ban dalam.

Nomor lot ban

Periksa juga nomor lot pada ban untuk mendapatkan informasi tentang tanggal produksi dan kualitas ban. Lot number merupakan kode yang menunjukkan waktu produksi ban tersebut. Biasanya terdiri dari empat angka yang menunjukkan minggu dan tahun. Dua angka depan menunjukkan minggu dan dua angka akhir menunjukkan tahun. Kalaupun ada yang lebih dari empat karakter, 4 angka terakhir tetap menunjukkan minggu dan tahun. Misalnya, angka 2507 memiliki arti ban tersebut diproduksi pada minggu ke-25 tahun 2007.

Simbol kecepatan (speed symbol) dan indeks beban (load index)

Seperti yang sudah dibahas di atas, simbol kecepatan (speed symbol) dan indeks beban (load index) pada ban perlu diperhatikan. Kode ini untuk menunjukkan batas kecepatan maksimal dan beban maksimal yang dianjurkan. Kode 41P artinya, beban maksimal untuk ban tersebut adalah 145 kilogram dan kecepatan maksimal untuk ban tersebut adalah 150 kilometer per jam. Kode 41 untuk beban maksimum 145 kilogram sementara kode P untuk kecepatan 150 kilometer per jam.