Bagaimana cara melakukan slow food? Yang pertama tentunya sediakan waktu yang cukup untuk makan dengan tidak terburu-buru. Biasakan diri untuk melakukan prediksi waktu terhadap kegiatan ke depan. Selain itu, berikut adalah anjuran dari sisi makanannya menurut gerakan slow food.
Utamakan bahan segar
Belanjalah di pasar tradisional karena di sinilah titik rantai distribusi terpendek makanan segar. Yang diperlukan tubuh kita adalah makanan segar yang baru dipanen atau belum lama dipanen. Anda tidak akan menemukan sayuran kemarin yang dipajang karena mereka tidak memiliki ruangan pendingin yang cukup besar untuk menampung seluruh makanan tersebut. Jadi, kandungan nutrisi dan energinya telah banyak menyusut.
Makanlah yang organik
Utamakan makanan organik. Makanan organik harganya cenderung lebih mahal, tetapi bukankah lebih baik menjaga dan mencegah daripada mengobati? Biaya pengobatan pasti jauh lebih mahal daripada makanan organik. Bahan makanan organik biasanya dipanen di tempat tinggi, tersembunyi, atau kurang populer sehingga petani tidak terdorong memberinya pupuk sintetis dan pestisida.
Tinggalkan bumbu instan dan MSG
Food additives dalam bumbu instan sangat buruk bagi kesehatan karena membebani organ pencernaan. Lalu, apa penggantinya? Indonesia memiliki rempah-rempah yang sangat kaya untuk bisa menggantinya. Sebut saja bawang merah, bawang putih, bawang bombai, daun bawang, jahe, merica, dan masih banyak lagi. Masakan Indonesia tradisional sebenarnya merupakan bukti dari keberhasilan nenek kita untuk tidak menggunakan penyedap rasa buatan.
Jika Anda merasa memasak menggunakan bumbu alami terlalu lama dan menghabiskan banyak waktu, cobalah untuk meluangkan waktu untuk membuat sendiri penyedap rasa dari bumbu alami. Bumbu instan alami bisa Anda siapkan sendiri dengan cara di-blend dan dibekukan dalam ice tray. [*/VTO]
foto: shutterstock