Inovasi yang diiringi dengan pemanfaatan teknologi canggih mampu memberikan nilai lebih terhadap kehidupan, tanpa kecuali kenyamanan dalam berpakaian. Di bidang tekstil, misalnya, hadirnya Heattech sejak 13 tahun lalu mampu mengubah cara orang berpakaian, utamanya pada musim dingin.
Uniqlo Co Ltd, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan produk, produksi, dan distribusi pakaian kasual memperkenalkan Heattech sebagai produk pakaian tipis yang mampu memberikan kehangatan saat udara dingin. Pakaian dengan teknologi tersebut dapat mengurangi kesan tebal dan besar tanpa mengurangi fungsinya memberikan perlindungan dari udara dingin.
Teknologi yang diciptakan oleh anak perusahaan Fast Retailing yang berpusat di Tokyo, Jepang, tersebut dirasakan masih butuh penyempurnaan. Untuk itu, pada 2006, Uniqlo bekerja sama dengan Toray, perusahaan kimia terkemuka di Jepang yang memiliki rangkaian produk dari ultrasuede hingga karbon fiber yang digunakan pada Boeing 787.
Untuk menjawab tantangan Uniqlo, Toray menempatkan ahli tekstilnya guna mengembangkan serat yang digunakan untuk memproduksi pakaian. Solusi pertamanya adalah menggabungkan serat poliester dan serat katun berongga.
Untuk menjawab kebutuhan konsumen, inovasi pun terus dilakukan oleh Uniqlo dan Toray. Hal ini terlihat dengan dipergunakannya teknologi baru dan mulai ditinggalkannya penggunaan poliester dan katun sebagai bahan pakaian. Tak kurang dari 100 purwarupa dan 10.000 contoh produk hadir di tengah-tengah masyarakat.
General Manager Global Global Operation Dept Toray Industries Inc Hajime Ishii menuturkan, untuk menjawab kebutuhan negara-negara empat musim, seperti di Jepang, Heattech hadir dengan dua varian, yakni warm dan extra warm. “Ketika suhu udara sedang turun (dingin), di dalam ruangan, kita bisa menggunakan pakaian dengan Heattech berjenis warm. Sedangkan jika ingin beraktivitas di luar ruang yang memiliki udara lebih dingin lagi, kita bisa memanfaatkan pakaian yang memiliki fitur extra warm,” ujarnya di sela-sela acara Uniqlo Toray Heattech Tour 2015, pekan lalu.
Ishii menambahkan, pihaknya terus berinovasi untuk mengikuti perkembangan dan tuntutan konsumen. Contoh-contoh produk pun siap dihadirkan dengan banyak jenis untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kian beragam, terutama mereka yang tinggal di negara yang memiliki udara dingin.
Sementara itu, Group Executive Vice President Production Fast Retailing Yoshihiro Kunii optimistis, produknya dapat diterima di tengah-tengah masyarakat Indonesia. “Meski Heattech diutamakan untuk negara beriklim dingin, kami tetap optimistis pakaian ini dapat tetap diminati di negara-negara tropis seperti di Indonesia,” ujarnya.
Di ruangan dengan udara yang cukup dingin, lanjut Kunii, penggunaan pakaian tersebut dapat membantu memberikan kehangatan dan meningkatkan kenyamanan. Produk tersebut juga cocok bagi mereka yang senang bepergian, baik berwisata maupun perjalanan bisnis ke negara-negara beriklim dingin.
Â
Formulasi khusus
Heattech terbuat dari 4 jenis fiber berbeda dan diformulasikan secara khusus sehingga mampu memberikan kehangatan sekaligus kenyamanan bagi tubuh. Serat pertama adalah rayon, yang terbuat dari komponen utama kayu. Serat ini memiliki rongga yang dapat menyerap kelembaban dalam tubuh, dan melalui proses penyerapan panas akan mempertahankan panas dari pergerakan energi molekul karbon dioksida.
Kedua adalah micro-acrylic yang secara khusus dikembangkan Toray. Serat sangat tipis dan lembut seperti sutra ini diklaim memiliki ketebalan seper sepuluhnya helai rambut manusia. Jika keduanya disatukan, serat-serat ini akan memiliki kantung udara yang akan mempertahankan panas yang dihasilkan oleh rayon.
Kedua serat lainnya adalah polyurethane dan poliester, yang menjadikan bahan tersebut nyaman dipakai. Polyurethane adalah serat elastis yang menjadikan Heattech dapat “bergerak” mengikuti tubuh si pemakai. Sementara itu, serat poliester mampu mempertahankan bentuk dan struktur pakaian walaupun sudah dipakai dan dicuci berulang kali. [BYU]
noted:Â Heattech Inovasi yang Menghadirkan Kehangatan