Tree (Jessica Rothe) dan Carter (Israel Broussard) sekarang adalah sepasang kekasih. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Namun, ketenangan tersebut sirna ketika teman sekamar Carter, Ryan (Phi Vu), datang kepada Tree dan Carter dengan wajah panik. Ryan bercerita kalau dia seakan mengalami déjà vu setelah malam sebelumnya mengalami kematian, dibunuh oleh sosok misterius yang menggunakan topeng bayi.
Tree berusaha membantu Ryan untuk memecahkan misteri tersebut. Namun, tak lama Tree mengetahui akar dari pengulangan waktu yang dialaminya sebelumnya dan yang juga sedang dialami Ryan. Dalam labnya, Ryan ternyata sedang membuat sebuah percobaan dengan menciptakan sebuah alat yang bisa memutar waktu dan membuka pintu ke dunia paralel.
Ryan yang impulsif melakukan kesalahan sehingga justru Tree-lah yang kembali terjebak dalam pengulangan waktu tersebut. Namun, ketika menjalani hari tersebut, Tree menyadari bahwa ada yang berbeda dari hari itu. Dia bertemu beberapa orang yang seharusnya sudah meninggal. Tree pun kaget ketika menyadari bahwa pacarnya, Carter, ternyata menjadi pacar sahabat baiknya.
Kebingungan Tree terjawab ketika dia datang kepada Ryan dan menjelaskan semua keanehan tersebut. Ternyata, Tree masuk ke dunia paralel! Dia pun hanya punya sedikit waktu untuk memecahkan rumus rumit untuk bisa kembali ke dunianya. Juga, oleh karena perbedaan kondisi di dunia yg baru, Tree harus memecahkan misteri identitas dan motif dari sosok bertopeng bayi.
Lebih banyak humor
Blumhouse Production hanya memberikan jeda satu tahun bagi film pertama dan kedua. Oleh karena itu, penonton film pertama masih memiliki ingatan yang sangat segar mengenai plot film sebelumnya. Menariknya, sama seperti film pertama, Happy Death Day 2 U, film yang dikategorikan sebagai film slasher, dirilis berdekatan dengan momen hari kasih sayang. Sebuah keputusan yang unik dan menyegarkan sehingga penonton bisa mendapatkan referensi film yang tak biasa ditonton di hari penuh cinta tersebut.
Film ini masih menggandeng Jessica Rothe sebagai pemain utamanya. Dalam sekuel ini, Tree masih berkutat dengan hari-harinya yang terus berulang sampai dia berhasil mengetahui identitas sosok di balik topeng bayi.
Awalnya, ada kekhawatiran jika film ini tidak menawarkan hal baru yang esensial. Jika hal itu terjadi, film ini akan sangat disayangkan keberadaannya, mengingat film pertama cukup sukses dan kualitasnya pun cukup baik.
Sutradara Christopher Landon ternyata memang memiliki alasan kuat untuk membuat sekuel film ini. penonton film pertama akan mendapatkan penjelasan perihal fenomena yang dialami Tree di film pertama—yang memang tidak dijelaskan sama sekali pada film pertama. Pada sekuel ini, penonton akan menyaksikan plot yang lebih kompleks dengan kehadiran karakter yang lebih banyak. Ohya, nyaris semua pemain di film pertama kembali di film kedua ini.
Sekuel ini juga terasa lebih “hidup” dengan adanya tambahan lebih banyak humor di beberapa adegan. Interaksi para karakternya disisipi celetukan-celetukan konyol yang berhasil memancing tawa penonton.
Selain itu, film ini juga mengorek masa lalu Tree yang berkaitan dengan kematian ibunya. Happy Death Day 2 U menyajikan tak hanya plot yang lebih segar, tetapi juga menggali karakter Tree lebih dalam lagi sehingga penonton merasa semakin mengenal Tree.
Film slasher berbumbu teka-teki ini bisa dibilang cukup memuaskan. Sayangnya, kengerian yang ditampilkan film slasher pada umumnya tak terjadi pada film ini. Tak ada rasa ngeri berlebihan yang muncul saat adegan pembunuhan ditampilkan. Semuanya terasa nyaris flat dan biasa saja.
Jika Anda mencari tontonan ringan yang menghibur, film ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tak mengecewakan. Jika Anda belum menyaksikan film pertamanya, mungkin akan sedikit bingung dengan jalan ceritanya, sang sutradara sudah menyelipkan sedikit flash back di awal film. Sebaiknya Anda menonton film pertamanya terlebih dahulu agar bisa menyelami film ini dengan sepenuhnya.