Di tengah kebrutalan perang, tersaji banyak drama yang mungkin segera terlupakan. Melalui film terbarunya, The Covenant, sutradara Guy Ritchie (Sherlock Holmes, Wrath of Man, Operation Fortune: Ruse de Guerre) menghadirkan kisah tentang seorang prajurit yang berupaya memenuhi janji di medan perang.

Film perang kebanyakan berkisah tentang kepahlawanan dan semangat bela negara. Namun, saat bertempur di tengah desingan peluru, seorang prajurit pasti lebih mengingat rekan-rekan yang sedang bersama dia. Dalam keadaan terdesak, harus dipastikan tidak ada yang ditinggalkan.

The Covenant berkisah tentang Sersan John Kinley (Jake Gyllenhaal) yang di tengah kecamuk perang Afghanistan memimpin sepasukan kecil prajurit AS yang bertugas memburu lokasi-lokasi pembuatan bahan peledak musuh. Sebuah tugas yang menurut Kinley sebagai “mencari-cari masalah”.

Baca juga: The Ambush, Terkepung Penyergapan Maut

Pada awal film, digambarkan bagaimana risiko tim Kinley, ketika merazia sebuah truk yang ternyata berisi bahan peledak. Mereka kehilangan penerjemah yang tewas akibat ledakan sehingga Kinley harus mencari penerjemah baru.

Yang direkrut adalah Ahmed (Dar Salim), warga lokal yang berbalik pada AS karena anaknya dibunuh oleh Taliban. Ahmed ternyata tidak hanya menjadi penerjemah, tetapi juga memberikan masukan, atau menurut istilahnya “menginterpretasikan”, situasi yang dihadapi tim Kinley.

Ternyata, laporan dan analisis intelijen tak selamanya akurat. Masukan Ahmed beberapa kali menyelamatkan tim Kinley dari perangkap sergapan Taliban. Hingga suatu ketika, mereka mendapatkan informasi akurat tentang sebuah lokasi pembuatan bahan peledak yang terletak jauh dari pangkalan militer AS.

The Covenant

Dalam kontak senjata yang tidak seimbang, tim Kinley tidak mampu melawan. Dari delapan orang, yang tersisa hanya Kinley dan Ahmed. Berada di tengah perbukitan tandus, lebih seratus kilometer dari bala bantuan, terkepung oleh pasukan Taliban yang mencari mereka, Kinley dan Ahmed harus bertahan dan menemukan jalan kembali ke pangkalan.

Arti sebuah janji

Film ini menyertakan nama Guy Ritchie pada judul untuk membedakannya dari sejumlah film bertajuk serupa. Pilihan tersebut tidak keliru, karena boleh dibilang ini merupakan salah satu film terbaik yang dibuat Ritchie.

Ada banyak jargon militer bertaburan sepanjang film, namun pada kredit akhir yang disebutkan khusus adalah tentang makna “covenant”. Janji ini mungkin tidak selalu terucap, tapi dalam situasi antara hidup dan mati, setiap prajurit terikat janji ini pada rekan seperjuangannya.

Dengan sabar Ritchie membangun cerita sebelum masuk pada konflik sesungguhnya yang menjadi inti cerita, bahkan setelah film berjalan lebih dari separuh.

Film ini memang bukan berdasarkan kisah nyata, tetapi terinpirasi pada kisah para penerjemah lokal yang membantu pasukan AS. Setelah AS angkat kaki pada 2021, nasib mereka amat mengenaskan dibantai Taliban karena dianggap sebagai pengkhianat.

Janji akan diberikan visa AS ternyata hanya “angin surga”. Seperti dialami Ahmed, setelah membuktikan kesetiaannya, visa yang diharapkan tak kunjung didapat. Itulah yang menghantui Kinley, bahkan setelah ia kembali ke AS dan dapat berbaring di ranjangnya yang nyaman. Ia tidak bisa tidur karena teringat pada Ahmed dan keluarganya yang dikejar-kejar Taliban.

The Covenant

Ritchie memberikan porsi yang cukup banyak untuk menjelaskan bagaimana sebuah janji “terbentuk”. Ketika penonton mengira aksi-aksi brutal di medan perang sudah berakhir, ternyata masih ada aksi lanjutan yang tak kalah seru. Sehingga jelas, perang bukan sekadar masalah kemenangan atau kepahlawanan, tetapi juga komitmen dan karakter.

Dengan demikian, tidak perlu benar tentang alasan AS hadir di Afghanistan atau apa penghargaan yang diterima Kinley berkat jasanya. The Covenant justru berkisah tentang bagaimana seseorang memegang teguh komitmen di tengah kebrutalan perang yang tak terlalu peduli dengan nyawa-nyawa yang melayang. Hanya yang selamat yang paham betapa berharganya nyawa mereka.

The Covenant menjadi film perang dengan pesan yang kuat. Karakter Kinley dan Ahmed juga hadir dengan gemilang. Penampilan Dar Salim yang memerankan Ahmed patut diacungi jempol, karena meski tak banyak bicara ia mampu menghadirkan sosok yang bergulat. Orang-orang seperti Ahmedlah yang selalu menjadi korban dalam peperangan.

Ahmed adalah pejuang kemanusiaan yang menunjukkan karakter dan konsekuen dengan pilihan, meski dianggap pengkhianat oleh rekan senegara dan disia-sia oleh negara yang sudah ditolongnya. The Covenant sudah dapat disaksikan di layar bioskop Tanah Air mulai hari ini, Rabu (19/4/2023).

Jenis Film:
Aksi, Perang

Sutradara:
Guy Ritchie

Skenario:
Ivan Atkinson, Marn Davies, Guy Ritchie

Produser:
Ivan Atkinson, Josh Berger, Guy Ritchie, John Friedberg

Pemeran:
Jake Gyllenhaal, Alexander Ludwig, Antony Starr, Jonny Lee Miller, Emily Beecham, Rhys Yates, Dar Salim, Fahim Fazli, Bobby Schofield

Durasi:
123 Menit

Rilisan:
AS

Tayang perdana:
19 April 2023

Review overview

Overall8

Summary

8The Covenant adalah tentang seseorang memegang teguh komitmen di tengah kebrutalan perang.