Itulah yang dilakukan Cole Turner (Keegan Allen), seorang pemengaruh yang memiliki jutaan pengikut di kanal video Escape from Reality. Hidupnya tidak jauh-jauh dari lensa kamera yang menyebarluaskan semua kegiatannya.
Secara berkala Cole menyebarkan foto atau mengadakan siaran video langsung untuk menarik minat pemirsa. Sesuai nama kanalnya, ia memiliki spesialisasi konten yang menantang bahaya dari berbagai lokasi di seluruh dunia.
Untuk merayakan sepuluh tahun kehadiran kanalnya, Cole mendapat undangan untuk menjajal tantangan “escape room” di Russia. Ini adalah ruangan permainan yang berbahaya. Pemain biasanya diberikan waktu yang terbatas untuk dapat meloloskan diri dari ruangan tersebut. Bahaya mengintai dan apabila gagal, pemain akan mengalami hal yang fatal.
Bersama pacarnya, Erin (Holland Roden), dan tiga teman baiknya, Dash (George Janko), Samantha (Siya), dan Thomas (Denzel Whitaker), Cole harus bisa mengatasi tantangan di sebuah lokasi misterius yang berbahaya di Russia. Ternyata, tantangan yang dikira hanya permainan belaka, berubah menjadi situasi yang tak lagi main-main. Apakah Cole dan teman-temannya bisa keluar dengan selamat?
Geregetan dan bikin kesal
Fenomena pemengaruh dengan konten kontroversial ibarat dua sisi yang bertolak belakang. Di satu sisi, konten mereka yang tidak biasa dan nyaris tidak mungkin ditemui di media konvensional jelas menggelitik dan mengundang rasa ingin tahu. Namun, di sisi lain, konten tersebut tak jarang bermasalah, bikin geregetan, bahkan mengesalkan.
Ingat misalnya youtuber muda asal AS, Logan Paul, yang kontennya beberapa kali menjadi kontroversi. Salah satunya yang cukup menarik perhatian ketika ia berkunjung ke Aokigahara di Jepang yang dikenal sebagai “hutan bunuh diri”. Paul dianggap tidak sensitif ketika memfilmkan dan menayangkan korban bunuh diri di kanal Youtubenya.
Dibenci dan dicinta. Dihujat, tapi tak kurang pula yang penasaran ingin tahu. Begitulah tanggapan permirsa terhadap orang-orang seperti Paul dan Cole. Follow Me, atau di tempat lain disebut No Escape, dengan gamblang menggambarkan sikap dan perilaku para pemengaruh yang selalu “haus views“.
Simak antara lain ketika Cole mampir di sebuah kafe yang dipenuhi warga lokal. Dalam tayangan yang disiarkan langsung di kanalnya, dengan sembrono ia mengeluarkan komentar stereotip yang langsung membuat pengunjung kafe menatapnya dengan sikap tidak bersahabat.
Sikap sok tahu, arogan, dan menyebalkan tampaknya sudah melekat pada sosok seperti Cole. Penonton rasanya tidak terlalu keberatan apabila ia bernasib sial. Dan, itulah yang terjadi. Apalagi di sebuah negeri yang baru pertama kali dikunjungi dan punya reputasi buruk dalam dunia kriminal.
Jajaran pemeran yang bukan nama-nama tenar cukup berhasil menampilkan sosok pemengaruh yang haus publikasi. Barangkali hanya Holland Roden yang relatif lebih dikenal berkat drama remaja Teen Wolf.
Sebagai tontonan, Follow Me cukup menarik dan menghibur. Film ini menghadirkan dua sisi Russia, terutama ibu kotanya Moskwa. Satu sisi wajah yang lebih gemerlap dan menarik bagi para wisatawan. Sisi lain adalah wajah yang bengis dan tak kenal ampun.
Cerita yang disodorkan penulis merangkap sutradara Will Wernick boleh jadi sudah dapat diduga. Namun, kisah Follow Me dengan cepat berkembang menjadi tidak terduga. Suasana mencekam dan menegangkan berhasil dihadirkan Wernick hingga akhir cerita yang sama sekali tidak terduga.
Kalau Anda termasuk penggemar film thriller mister, film ini layak tonton. Segera simak di teater terdekat dan pastikan Anda tetap patuhi protokol kesehatan demi keamanan bersama.
Baca juga: Review film Captain Marvel
Review overview
Summary
7Kisah pemengaruh yang rela menjalani tantangan berbahaya demi mengejar popularitas di kanal media sosialnya.